Pemerintahan Prabowo Diminta Manfaatkan Ruang Laut untuk Infrastruktur Digital

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mampu memanfaatkan ruang maritim secara optimal. Khususnya pembangunan infrastruktur digital di lokasi geografis yang sangat strategis di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin saat menjadi pembicara di Indotelco Forum di Jakarta (9 Maret 2024).

Di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, pemanfaatan ruang maritim akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, kata Dhoni. Sebab, selain sumber daya alam perikanan, ruang laut juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur digital.

Hal ini termasuk membangun infrastruktur energi baru terbarukan yang merupakan bagian penting dari pertumbuhan ekonomi nasional.

“Salah satu pemanfaatan ruang laut adalah dengan menjadi tuan rumah Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL). Perlu diketahui, SKKL menguasai 99 persen lalu lintas Internet internasional. Jadi,” ujarnya. Untuk infrastruktur digital seperti kabel bawah laut kalau Jika ruang laut dapat didistribusikan dan ditata secara rasional dan efisien, niscaya akan berkontribusi pada sektor perekonomian digital.

Mulai tahun 2021, Pemerintah mengatur penyelenggaraan kabel dan pipa bawah laut melalui Peraturan Menteri KP Nomor 14 Tahun 2021. Pengguna ruang laut lainnya yang diwajibkan oleh undang-undang untuk memasang kabel lepas pantai sesuai dengan kebijakan ini. . Misalnya kegiatan perikanan, transportasi, eksplorasi, dan wisata bahari.

Dhoni menambahkan, ruang laut dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur energi baru terbarukan. Pemerintah diketahui sedang meningkatkan pembangunan infrastruktur energi baru yang canggih untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memastikan stabilitas.

“Jadi dari sisi elektrifikasi, saat ini banyak masyarakat yang memanfaatkan ruang laut untuk membuat kabel listrik. Lalu apa peran KKP?” Sekarang setelah pengaturannya diatur dalam peraturan yang mulai berlaku pada tahun 2021, maka pemanfaatan ruang laut bisa lebih banyak lagi. rasional dan harmonis,” kata Dhoni.

Mengingat letak geografis Indonesia yang strategis, Indonesia juga terbuka untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang maritim dalam kegiatan digitalisasi. Misalnya saja Laut Indonesia yang merupakan jalur alternatif kabel bawah laut dari Amerika ke Singapura melalui Laut Sulawesi. Belum lagi permasalahan geopolitik di Laut Timur, perairan Indonesia juga dijadikan pilihan oleh operator untuk menjadi tuan rumah SKKL.

Senada, Sekretaris Jenderal Co-Innovation and Research Partnership in Artificial Intelligence (Corica), Shri Safitri, mengakui sektor kelautan dan perikanan mempunyai potensi yang sangat besar untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi besar di bidang perekonomian maritim dan perikanan.

Namun digitalisasi diperlukan untuk mengoptimalkan peluang ini. Menurutnya, teknologi tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas nelayan, memantau dan menyalurkan bantuan pemerintah kepada masyarakat nelayan yang tepat sasaran.

“Tentu saja hal ini sangat mungkin terjadi karena laut Indonesia sangat kaya. Hal ini tentu saja belum diteliti dengan baik. Saya pikir banyak yang bisa dilakukan untuk mendigitalkan industri makanan laut. Digitalisasi akan membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapannya. “Kemudian dari sisi KKP, kita bisa memanfaatkan teknologi AI untuk melihat daerah mana saja yang peluang penangkapan ikannya lebih besar,” jelasnya.

Sementara itu, pembicara forum Dirgayuza Setiavan, editor buku Strategi Transformasi Nasional karya Prabowo Subianto, menjelaskan strategi pemerintah ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.

Pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh program pemerintah, BUM dan partisipasi sektor swasta mulai dari usaha besar hingga kecil dan menengah. Selain itu, program digitalisasi juga merupakan bagian dari mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

“Program apa saja yang akan dilaksanakan? Misalnya, pusat data AI. Ini adalah kesempatan besar bagi kami. Lalu ada penangkapan dan penyimpanan karbon, lalu ekstraksi minyak dan gas, lalu program hilirisasi dan masih banyak lagi. “Kemudian ada pembangkit EBT, transmisi listrik dan lain-lain,” jelas Yuza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours