Pemilihan Presiden Iran berlanjut ke putaran kedua

Estimated read time 2 min read

Teheran (ANTARA) – Pemilihan presiden 2024 di Iran berlanjut ke putaran kedua setelah tidak ada satu pun dari empat calon presiden yang memperoleh suara mayoritas, menurut ketua komisi pemilu Iran, Mohsen Eslami, pada Sabtu.

Kandidat presiden Massoud Pezeshkian, moderator parlemen, dan Saeed Jalili, sekretaris pertama Dewan Keamanan Nasional Iran dan negosiator negosiasi nuklir, akan bersaing dalam putaran kedua pemilihan presiden pada 5 Juli.

Pemilih Iran pada Jumat (28/6) memilih calon presiden yang mereka inginkan menggantikan Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter di utara negara itu pada 19 Mei.

Eslami mengatakan, suara yang dikumpulkan dari 58.640 tempat pemungutan suara (TPS) di Iran dan 344 lainnya di luar negeri telah dihitung.

Lebih dari 61 juta warga Iran mempunyai hak pilih dalam pemilihan presiden kali ini.

Dari 24.535.185 suara yang dihitung, Pezeshkian memimpin pemungutan suara putaran pertama dengan memperoleh 10.415.991 suara, sedangkan Jalili memperoleh 9.473.298 suara.

Presiden Iran Mohammad Bagher Qalibaf dan Mostaf Pourmohammadi kalah dalam pemilu karena masing-masing hanya memperoleh 3.383.340 dan 206.397 suara.

Pada saat yang sama, dua calon presiden, Amirhossein Ghazizadeh Hashemi dan Alireza Zakani, keluar sebelum pemilu.

Undang-undang pemilu Iran menyatakan bahwa jika tidak ada calon presiden yang memperoleh lebih dari 50 persen suara, maka dua calon dengan jumlah suara terbanyak akan memasuki hari Jumat pertama setelah hasil pemilu pendahuluan. pemilu diumumkan.

Pada 19 Mei 2024, Presiden Ibrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan beberapa pejabat lainnya tewas ketika helikopter yang mereka terbangkan jatuh di distrik Varzaqan di Provinsi Azerbaijan Timur di Iran utara.

Sumber: IRNA-OANA

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours