Pemkab Banyuwangi dan Konservasi Indonesia gelar “Shirmp Festival”

Estimated read time 2 min read

Banyuwangi dlbrw.com – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng Conservation Indonesia menggelar Shrimp Festival sebagai upaya mendorong budidaya udang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Prawn Festival yang diikuti para pengusaha, petambak udang, UMKM kuliner, dan akademisi perikanan ini digelar di Balai Budaya (Gesibu) Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.

“Salah satu yang penting adalah bagaimana pengusaha udang bisa meningkatkan produksi, tapi juga menjaga lingkungan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka Shrimp Festival.

Dijelaskannya, sektor perikanan, termasuk udang, memberikan kontribusi terhadap perekonomian Banyuwangi.

Oleh karena itu, lanjut Ipuk, segala upaya harus dilakukan untuk mendorong budidaya udang dengan mengedepankan semangat lingkungan dan keberlanjutan.

“Dalam festival ini edukasi menggunakan teknologi dan proses budidaya yang ramah lingkungan, seperti penggunaan instalasi pengolahan limbah atau (IPAL) zero antibiotik, penggunaan teknologi dan penerapan kolam budidaya yang baik,” ujarnya.

Pemkab Banyuwangi dan Konservasi Indonesia telah membantu ratusan petambak udang skala kecil, untuk mendorong budidaya berkelanjutan hingga memperoleh sertifikat.

Penasihat Senior Program Konservasi Laut Indonesia, Victor Nikijuluw mengatakan, sertifikat jaminan mutu udang ini berguna untuk membuka peluang pasar bagi usaha budidaya ikan skala kecil yang memiliki kolam antara seperempat hingga setengah hektar.

“Sertifikat ini penting agar bisa diekspor dan dijual ke perusahaan besar. Dengan adanya sertifikasi, harga jualnya pun naik antara Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per kg,” ujarnya.

Victor menambahkan, budidaya udang berkelanjutan juga penting agar petani bisa terus eksis, baik dari segi ekologi, budaya, masyarakat, dan pariwisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Suryono Bintang Samudra mengatakan, Kabupaten Banyuwangi memiliki luas tambak udang sekitar 1.381 hektare.

“Tambak udang tersebar di banyak kecamatan, dan dua wilayah terluasnya berada di Kecamatan Muncar dan Wongsorejo,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours