Pemkot Jakpus ajak guru dan orang tua dampingi anak agar jadi pemimpin

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Metropolitan Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mengajak para orang tua dan pendidik untuk membantu anak-anak agar bisa menjadi pemimpin di masa depan. “Mari kita bantu anak-anak menjadi pemimpin. Oleh karena itu, kita harus melindungi hak-haknya, baik hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, serta hak atas perlindungan dan partisipasi,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. ‘ dia Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Jakarta, Rabu. Baca juga: Polres Jakut Bagikan 300 Kantong Bekal untuk Anak Yatim Piatu. Kegiatan ini mencakup anak-anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas dan dialami oleh anak-anak penyandang disabilitas dan penyintas kanker.

Menurut Dhany, perayaan HAN ini merupakan pengingat bagi semua pihak tentang masa depan bangsa. Anak-anak masa kini menjadi tulang punggung negara bahkan dunia. Baca juga: Anak Jadi Pendendam Saat Melihat Orang Tuanya Sering Melakukan KDRT. Dhany menjelaskan, anak pada dasarnya terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Selain menjaga tumbuh kembang dan kesehatan fisik dari segi hardware, kami juga memperhatikan aspek software pada anak yang juga harus dijaga dengan baik.

Bagian perangkat lunak yang dimaksud adalah kesehatan mental dan emosional anak, yang memerlukan situasi kondusif agar tumbuh kembangnya maksimal. Terkait hal tersebut, Dhany mengingatkan pentingnya sentuhan kasih sayang dan situasi suportif bagi anak baik di lingkungan keluarga maupun sosial. Baca juga: DKI Tingkatkan Fungsi Ruang Ramah Anak dengan Gelar RPTRA Festival 2024 “Ini tentang investasi pada anak untuk masa depan. Mereka bukan hanya tulang punggung keluarga, tapi juga jalan negara menuju generasi emas Indonesia,” tegas Dhany.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Rismasari mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Jakarta Pusat. Kegiatan tersebut melibatkan 143 anak dari usia PAUD hingga SMA, 46 anak penyandang disabilitas, dan 10 anak penyintas penyakit kanker.

Kegiatannya meliputi berbagai hiburan seni dan budaya, serta penyerahan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi. Kehadiran anak-anak penyandang disabilitas dan penyintas kanker turut memberikan beragam hiburan dan kemeriahan pada perayaan ini, sekaligus sebagai upaya mewujudkan persamaan hak dan perlindungan bagi seluruh anak.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa melindungi anak dari kekerasan dan juga dari pernikahan dini. Kemudian stop bullying dan stop kekerasan terhadap anak dan perempuan,” kata Risma.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours