Pemkot Jakpus kenalkan enam pola asuh kesehatan untuk cegah tengkes

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkenalkan enam model layanan kesehatan anak kepada orang tua untuk mencegah kasus tengke (stunting). Saya berharap semua orang tua dapat memahami model kesehatan ini, kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pola asuh ini meliputi, pertama, gizi seimbang dengan memberikan ASI eksklusif (ASI), makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat, dan memberikan makanan bergizi dengan mengutamakan bahan makanan.

Kedua, orang tua sebaiknya rutin memantau tumbuh kembang anaknya dengan mengunjungi posyandu atau puskesmas. Kemudian konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda jika ada kekhawatiran mengenai pertumbuhan anak Anda.

“Ketiga, dalam hal higienitas dan kebersihan juga penting, harus memperhatikan kebersihan lingkungan dan akses terhadap air bersih dan sanitasi. Keempat, jika perlu berikan suplemen nutrisi, termasuk vitamin dan mineral,” kata Risma.

Nah, lanjut Risma, pola asuh yang kelima adalah pentingnya meningkatkan pendidikan kesehatan bagi orang tua melalui konseling dan dukungan mengenai pengenalan pola makan sehat pada anak, tanda-tanda kelainan pada anak dan pentingnya peran gizi dalam tumbuh kembang anak.

Terakhir, orang tua berupaya merangsang perkembangan melalui interaksi positif antara orang tua dan anak. Menurut Risma, stunting dipengaruhi oleh aspek perilaku, khususnya pola asuh orang tua.

“Manja dipengaruhi oleh aspek perilaku, terutama pola asuh yang salah dalam pemberian makanan bayi dan balita. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan enam pola asuh sehat yang kita ikuti,” kata Risma.

Berdasarkan hasil intervensi serentak stunting yang dilakukan pada Juli 2024, data balita stunting yang diverifikasi Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat sebanyak 1.080 balita.

Rinciannya, di Kabupaten Tanah Abang, anak di bawah umur yang tersebar di Desa Bendungan Hilir sebanyak 213 orang, 48 kasus, Kebon Kacang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48). dan Gelora (4). ).

Jadi di wilayah Sawah Besar, anak yang tersebar sebanyak 160 orang di Desa Karang Anyar (46), Mangga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).

Kemudian di Kecamatan Johar Baru, anak di bawah umur sebanyak 135 orang yang tersebar di Kabupaten Tanah Tinggi dengan kasus 43 orang, Johar Baru (13), Galur (49), dan Kampung Rawa (30).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours