Pemkot Jakpus prioritaskan penanganan tengkes di tiga kecamatan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Deputi Direktorat Keamanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat memprioritaskan penanganan stunting di tiga kecamatan yakni Tanah Abang, Johor Baru, dan Sawah Besar. Kepala Suku Dinas (Kasudin) KPKP Jakarta Pusat mengatakan, “Kami berupaya menurunkan dan mencegah angka stunting di Tanah Abang, Johor Baru, dan Sawah Besar. Ini yang menjadi fokus kami karena merupakan yang tertinggi dari ketiga tempat tersebut.” Saat ini, Penti Yunesi Pudyastuti menghubungi pihak Jakarta pada Rabu.

Penty menuturkan, pihaknya saat ini sedang memperkuat upaya seperti pengembangan pertanian perkotaan, program produk olahan pertanian, dan pelatihan pemberdayaan masyarakat berbagai pangan olahan bergizi.

Menurut Penty, makanan olahan tersebut bisa dijadikan menu kesehatan anak atau sebagai makanan bayi gelisah dan ibu hamil atau menyusui, serta untuk pertumbuhan bisnis baru.

“Di Johor Baru masih menjadi daerah stunting. Kalau kita latih juga kita gabung melalui kader posiandu, karang taruna, dan daerah rawan pangan atau stunting,” kata Penty.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menyebutkan, berdasarkan hasil intervensi stunting serentak pada Juli 2024, data balita stunting yang diverifikasi Dinas Kesehatan Jakarta Pusat untuk wilayah Jakarta Pusat sebanyak 1.080 anak kecil.

Rinciannya, Kecamatan Tanah Abang mencakup 213 kecamatan di Bendugan Hili meliputi 48 Kebon Kakang (33), Kampung Bali (30), Petamburan (37), Karet Tengsin (13), Kebon Melati (48), dan Gelora ( 48). Ada anak-anak. 4).

Kemudian di Kecamatan Sawah Besar terdapat 160 anak yang tersebar di Kecamatan Karang Anyar (46), Manga Dua Selatan (55), Kartini (27), Pasar Baru (15) dan Gunung Sahari Utara (17).

Kemudian anak yang tersebar di Subbagian Tanah Tinggi di Kecamatan Johor Baru sebanyak 135 orang dengan kasus 43 orang, Johor Baru (13), Galur (49) dan Kampung Rawa (30).

Tindakan khusus di sektor kesehatan mencakup pemberian tablet suplemen darah secara rutin kepada remaja putri di sekolah dan pemeriksaan anemia serta pengobatan yang ditentukan. Selain itu, layanan skrining dan pendidikan kesehatan bagi calon pengantin di Puskesmas serta pemeriksaan terpadu ibu hamil.

Kemudian, pemberian tablet suplemen darah dan makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian imunisasi dasar lengkap dan pelaksanaan kelas Pemberian Makanan Bayi dan Anak (IYCF) di Posyandu.

Kemudian memberikan vitamin A kepada anak-anak di Posandu dan memberikan makanan olahan untuk menurunkan berat badan, gizi buruk, dan kebutuhan medis khusus (PKMK) kepada balita stunting di RSUD setempat. Baca Juga: Mobilisasi Han A Untuk Ciptakan Anak Sehat dan Cegah Stunting Baca Juga: Pemkot Jakarta Pusat Bentuk Tim Audit Penanggulangan Stunting 2024 Baca Juga: Polisi Bagikan Sembako dan Susu untuk Anak Stunting

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours