Pemkot Jakut gencarkan sosialisasi ASI untuk tekan angka stunting

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara menggencarkan promosi air susu ibu eksklusif (ASI) dalam upaya menekan angka kegagalan pada anak akibat gizi buruk atau pertumbuhan terhambat.

“Dengan memberikan ASI pada bayi pada enam bulan pertama, maka keterbelakangan mental dapat dicegah dan pemerintah akan melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Huaini Yusuf saat memperingati Pekan ASI Sedunia di Jakarta. , Kamis.

Berdasarkan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, setiap anak berhak mendapat ASI eksklusif sejak lahir hingga enam bulan dan berlanjut hingga dua tahun seiring dengan pemberian makanan pendamping ASI.

Pemerintah Kota Jakarta Utara melaksanakan kegiatan Pekan ASI Sedunia yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara. “Intinya kami memberikan informasi yang menyarankan para ibu menyusui bayinya,” ujarnya.

Hal ini juga merupakan perintah dan anjuran dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233 bagi para ibu dalam menyusui anaknya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu yang mendukung kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di seluruh fasilitas kesehatan di Jakarta Utara.

“Karena dengan ASI terdapat imunitas yang sangat baik untuk mencegah penyakit pada anak itu sendiri. Makanya di sini kami sampaikan bahwa pemberian ASI bisa mengurangi hambatan, ujarnya.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Dr. Lisbeth Regina Panjaitan menjelaskan, enam bulan pertama kehidupan merupakan masa yang sangat penting bagi bayi dalam pertumbuhannya.

Katanya ASI punya komposisi nutrisi terbaik, jadi harapannya begitu

Ibu memberikan ASI Eksklusif pada anaknya, agar tumbuh kembang anak baik, seperti bertambahnya berat badan dan tinggi badan.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi kampanye dan mengingatkan semua pihak untuk mendukung gerakan ASI.

“ASI merupakan hal terpenting bagi bayi, tersedia 24 jam di dalam tubuh ibu dan sangat bergizi sehingga mampu menurunkan angka kejadian stunting di Jakarta Utara sesuai target RPJMN 2024 sebesar 14 persen,” ujarnya.

Pihaknya akan melakukan berbagai upaya agar berhasil menekan lag pertumbuhan hingga 14 persen pada tahun 2024 sesuai pedoman pemerintah.

Prevalensi penghambatan di Jakarta Utara pada tahun 2023

Menjadi 19,8 persen, dan target tahun 2024 sebesar 14 persen. “Salah satu upaya untuk mengurangi hambatan tersebut adalah dengan menggalakkan pemberian ASI pada bayi,” ujarnya.

Pemerintah Kota Jakarta Utara menyelenggarakan Pekan ASI Sedunia melalui kegiatan sosialisasi dan kompetisi menyusui yang melibatkan puskesmas dan rumah sakit di wilayah Jakarta Utara.

,

Selain itu, ada lomba anak sehat, lomba ibu menyusui, lomba cerdas cermat tenaga kesehatan tentang ASI dan diskusi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours