Pemkot Makassar rilis logo Makassar Fashion Week

Estimated read time 2 min read

MAKASSAR (ANTARA) – Sekretaris Kota Makassar Firman Hamid Bagarra menampilkan logo Makassar Fashion Week (MFW) pada Konvensi dan Pameran Internasional Makassar Eighth July yang sedang berlangsung di Makassar.

“Kami mewakili pemerintah Makassar dengan merilis logo MFW yang rencananya akan diadakan setiap tahun, tahun ini rencananya akan dilaksanakan pada bulan November,” kata Firman Bagarra dalam keterangannya di Makassar, Jumat.

Firman memuji PT Festival Indonesia delapan atas inovasinya dengan menawarkan layanan MFW baru.

PT Festival sukses menyelesaikan delapan event di Indonesia dan tahun ini turut menghadirkan Makassar Fashion Week (MFW).

Kehadiran MFW yang diikuti Firman menandakan Makassar telah menjadi salah satu kota penting di Indonesia yang fokus di dunia fashion.

“Kalau bicara budaya tentu kita bicara budaya. Ibarat musik, kalau tidak ada komposer atau musisi yang mencoba mendobrak genre itu, kita tidak akan tahu musik apa yang bagus, dan budaya apa yang akan muncul. Kota Makassar “Jelaskan Firman itu. Bagarra.

Acara peresmian logo MFW dihadiri oleh Direktur Pariwisata Muhammad Rom dan Direktur PT Festival Delapan Indonesia Sobian Setiawan.

Pada F8, bagian fashion juga menampilkan keindahan budaya busana pengantin Bodo Bugis-Makassar.

Sebanyak sembilan salon tata rias dan pengantin milik Himpunan Profesi Rias Pengantin (HARPI) tergabung dalam Pengurus Cabang (DPC) Kota Makassar.

Bertajuk ‘Makassar Ones’, sembilan butik pengantin menampilkan koleksi gaun pengantin adat Bugis-Makassar terbaik yang menampilkan keindahan dan keunikan setiap detail desainnya.

Diiringi lagu Aanging Mummiri, para model pria dan wanita berjalan dengan cantiknya, menampilkan baju bodo dengan warna berbeda dan corak yang modern, namun tetap mempertahankan ciri khas baju bodo.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Muhammad Rom menyampaikan apresiasinya atas kontribusi dinas fesyen dalam mempromosikan budaya Makassar sesuai dengan tema ‘Magassar Onesa’.

Roma mengatakan peragaan busana tersebut tidak hanya menampilkan keindahan busana Bodo, namun juga mendorong pelestarian kearifan lokal di era modern.

“Dengan platform seperti F8 ini, kami berharap kekayaan budaya Sulsel, khususnya budaya tradisional, terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk generasi mendatang,” jelasnya.

Pameran budaya ini tidak hanya menjadi ajang menampilkan budaya namun juga sebagai upaya melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Makassar kepada dunia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours