Pemkot Surabaya dan IKA ITS sasar 1.000 UMKM dapat sertifikat halal

Estimated read time 2 min read

Surabaya (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemcot) Surabaya bersama Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Noyember (IKA ITS) menargetkan 1000 UKM bisa memperoleh sertifikat halal pada Surabaya Halal Fest ke-21 2024 di Balai Pemuda. -23 Agustus 2024

Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Usaha Kecil dan Menengah (Dinkopumdag) Kota Surabaya Devi Soeriyawati, Rabu, mengatakan ribuan UKM penerima sertifikat halal berasal dari seluruh wilayah kecamatan.

“Kami melibatkan UKM dari 31 sub wilayah, sehingga bisa sama-sama menyasar 1.000 UKM,” kata Dewey.

Sebelum menerima sertifikat halal pada acara tersebut, para pelaku UMKM terlebih dahulu mengikuti proses kurasi langsung di bawah bimbingan Dinkopumdag dan tim IKA ITS.

“Kami sesekali memberikan dukungan di kecamatan sejak Juni dan kemudian melakukan pameran di Surabaya Halal Fest 2024,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, industri halal bisa tumbuh pesat sehingga memberikan nilai ekonomi bagi yang terlibat karena sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Kondisi tersebut menjadi dasar pihaknya menggelar “Surabaya Halal Fest 2024” bersama IKA ITS.

“Acara ini merupakan hajatan dua institusi, antara IKA ITS dan Pemerintah Kota Surabaya. Mengapa diadakan? Karena kami melihat industri halal sudah menjadi tren gaya hidup dan membawa nilai ekonomi,” kata Agus.

Sertifikasi halal menjadi prioritas bagi UKM makanan dan minuman pada tahap ini.

“Walikota bekerja sama dengan banyak pihak untuk mempersiapkan UKM agar produknya halal dan mudah diserap pasar,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Vice President Regional Management IKA ITS Jawa Timur Riva Siregar menjelaskan, Surabaya Halal Fest 2024 merupakan wujud komitmen memajukan industri halal di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya.

Oleh karena itu, usai acara terselenggara, IKA ITS dan Pemerintah Kota Surabaya terus memberikan pendampingan kepada UKM khususnya yang memperoleh sertifikat halal agar bisa naik skala.

“Ke depan tidak hanya industri makanan dan minuman saja, tapi saling melengkapi,” kata Riva.

Dalam menjalankan acaranya, setiap UKM mendapatkan booth untuk memamerkan produk makanan dan minuman usahanya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak lain seperti Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (PINBAS MUI) dan Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H).

“Kami juga mengerahkan 100 pendamping, 16 pendamping dari Dinkopumdagh. Sertifikat halal sebenarnya dikeluarkan untuk 2.000 kategori self-declaration dan khusus untuk Surabaya saja,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours