Pemprov DKI perketat pengamanan di kawasan CFD menyusul kasus jambret

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemprov DKI Jakarta meningkatkan pengamanan khususnya di zona bebas mobil (CFD) pada Jakarta Marathon menyusul terjadinya insiden perampokan di kawasan tersebut.

“Kemarin saya mengadakan rapat ketertiban (ketertiban). Kami akan menampung kurang lebih 2.400 orang, termasuk 1.500 orang dari dinas transportasi,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartan di Jakarta, Kamis.

Menurut Heru, peningkatan pengamanan tersebut bertujuan untuk melindungi masyarakat dan peserta Jakarta Marathon pada Minggu (23/6) dari pelaku kejahatan.

Dia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas pengamanan khusus dari Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk lebih meningkatkan keamanan pasca kejadian perampokan di area CFD.

“Satpol sedang berkoordinasi dengan Dishub PP (untuk meningkatkan keamanan),” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas dan Angkutan (Dalops) Dinas Perhubungan DKI Harlem Simanjuntak mengatakan, pihaknya akan semakin memperketat pengawasan di kawasan tersebut pasca kejadian tersebut.

“Kami akan memperkuat kontrol lokal bersama dengan kelompok kerja UNHCR,” ujarnya.

Sebelumnya, polisi mengejar pelaku yang melakukan aksinya di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan Tamrin-Jalan Sudiman di Jakarta pada Minggu (16/6). Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya S.P. Sembiring menemukan polisi sudah mengetahui identitas pelaku.

“Kami sudah menyelidiki pelakunya. Identitas terduga pelaku telah kami ketahui setelah identifikasi wajah yang beredar di media sosial serta plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku dan masih kami lakukan pencarian,” kata Aditya, Selasa (18/6).

Aditya mengatakan, polisi akan terus mengusut tuntas kasus perampokan CFD ini hingga pelakunya berhasil ditangkap.

Polisi pun meminta pelaku menyerahkan diri karena wajahnya tertangkap kamera oleh fotografer yang berada di lokasi kejadian.

“Kami diimbau untuk menyerahkan diri dan masyarakat atau keluarga yang mengenali pelaku agar lapor ke polisi terdekat. Tim bus juga akan turun lapangan untuk menangkap pelakunya,” kata Aditya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours