Pemprov DKI siapkan SDM berkualitas hadapi perkembangan teknologi

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Dinas Tenaga Kerja, Transportasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta giat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghadapi tantangan perkembangan teknologi.

“Masalah kita ke depan, DKI ingin menjadi kota global. Artinya kita harus menyiapkan bibit-bibit atau sumber daya manusia yang mampu menguasai teknologi informasi yang berkualitas. Saya tegaskan, peluang kerja bagi warga sama. Untuk itu, kami akan menggelar pelatihan di lima wilayah,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perhubungan DKI. Taufik saat konfirmasi di Jakarta, Senin.

Tawfik mengatakan, Pemprov DKI Jakarta saat ini fokus membuka tempat pelatihan di bidang khusus, seperti pelatihan pengelasan atau yang terkait dengan pekerja industri, bersama dengan pemangku kepentingan.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan produktivitas pekerja agar produk yang dihasilkan lebih banyak.

“Perusahaan juga memiliki alat untuk mengukur produktivitas, dan saat ini Dinas Kependudukan sedang mempersiapkan perubahan peraturan daerah tentang pengelolaan kependudukan. Salah satunya adalah lebih memperhatikan isu utama urbanisasi,” imbuhnya. Taufik

Mengingat urbanisasi yang semakin meningkat setiap tahunnya, Pemprov DKI Jakarta berupaya mengkaji lebih jauh upaya-upaya tersebut agar tidak terjadi warga terlantar yang akhirnya menjadi tuna wisma.

Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi DKI Jakarta serta Dinas Pendaftaran Kependudukan dan Kewarganegaraan (Disdukcapil) selalu mempertimbangkan apakah pencari kerja dari luar Jakarta, khususnya di perkotaan, memiliki sertifikat kompetensi atau tidak.

“Karena perusahaan lebih melihat pada sertifikat kompetensi. Karena sertifikat dikeluarkan oleh lembaga independen yang disebut lembaga sertifikasi nasional pekerja, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” kata Taufik.

Selain itu, menyikapi banyaknya generasi Z yang kurang berminat bekerja, juga menjadi tantangan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk terus memperkuat program pelatihan kerja yang dicanangkan Disnaker dan Transfer DKI Jakarta.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transportasi (P3T) Sub Bagian Nakertransgi Jakarta Pusat, Helazurin Lindan mengatakan, tantangan ke depan bagi para pencari kerja didominasi oleh generasi Z.

Menurut Hela, sebagian besar generasi Z belum siap mental menghadapi dunia kerja. Mereka lebih menyukai hal-hal yang sederhana, cepat dan langsung, sehingga Gen Z lebih menyukai pekerjaan mandiri (informal) seperti pembuat konten, perdagangan saham, kripto, konfirmasi produk atau di bidang informasi dan teknologi (IT).

“Harapan saya kedepannya diperlukan kebijakan publik untuk menyikapi situasi ini. Misalnya pekerjaan informal bisa diformalkan menjadi sebuah profesi, sehingga pemerintah bisa membekali sumber daya manusia yang berkualitas dengan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. orang,” kata Hela.

Kapasitas pelatihan kerja pada tahun 2024 di Balai Latihan Kerja Jakarta Timur sebanyak 1.200 orang, Jakarta Selatan (960 orang), Jakarta Barat (1.140 orang), Jakarta Pusat (1.260 orang) dan Jakarta Utara (1.330 orang). Selanjutnya, kapasitas Balai Diklat Pengembangan Industri adalah 1800 orang. Pada saat yang sama, 392 orang bekerja di Pusat Pelatihan Profesi Khusus Pengembangan Pengelasan. Peserta pelatihan di Balai Pelatihan Kerja Daerah (PPKD), Balai Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) dan Balai Pelatihan Khusus Pengembangan Pengelasan (UPT PPKKPL) di Kondet, Kramat Jati, Jakarta Timur pada tahun 2023 sebanyak 7.862 orang. Baca Juga: 1.882 Pencari Kerja Ikuti Job Fair Jakarta Pusat Tahap Kedua Baca Juga: 879 Pencari Kerja Ikuti Job Fair Hari Pertama Jakarta Pusat Baca Juga: Persija Gandeng J-Trust Bank Musim 2024/2025

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours