Pemprov Jateng hadirkan Si-Manis Mart jaga laju inflasi

Estimated read time 2 min read

Semarang (ANTARA) – Pemerintah Daerah Provinsi (Jateng) Jawa Tengah memperkenalkan Program Kios Mart Sinergi Harmonis (Si-Manis) yang dibuka di Pasar Bulu, Semarang, sebagai upaya menjaga laju inflasi.

“Ini sebagai upaya pengendalian inflasi dan stabilitas harga di pasar,” kata Plt Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat meresmikan kios Si-Manis Mart di Pasar Bulu, Semarang, Kamis.

Menurutnya, program Si-Manis Mart merupakan kolaborasi Pemprov Jateng dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Satgas Pangan, Bank Indonesia, Bulog, BPS, dan BUMD.

Si-Manis Mart menjual sejumlah bahan pangan strategis seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih dan cabai dengan harga terjangkau.

Dijelaskannya, ide di balik program tersebut berasal dari beberapa program yang sudah ada sebelumnya seperti Gerakan Pasar Berbiaya Rendah (GPM), Operasi Pasar, dan Intervensi Pangan Murah.

“Si-Manis Mart ini akan menjadi rencana jangka panjang dan ‘pilot project’. Kita buka dulu di Pasar Bulu, baru nanti kita buka di Pasar Karangayu di Semarang,” ujarnya pula.

Kami berharap inovasi ini dapat segera diterapkan di delapan daerah lain yang memiliki Indeks Harga Konsumen (IHK) tinggi, sehingga dapat bekerjasama dengan provinsi/kota lain untuk melaksanakan program serupa.

Selain menjaga inflasi dan stabilitas harga, kata dia, keberadaan Si-Manis diharapkan dapat mempengaruhi pedagang lainnya, terutama dalam menetapkan harga pangan sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP).

Nana menambahkan, Si-Manis Mart juga memutus rantai distribusi dari produsen ke konsumen sehingga harga bisa lebih murah serta menjaga ketersediaan stok produk.

FYI, harga bahan pokok yang dijual di Si-Manis Mart antara lain beras SPHP Rp 59.000 per kilo, beras ceva Rp 75.000 per kg, minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Kemudian gula jagung dijual Rp17.000 per kg, telur ayam kampung Rp25.000 per kg, bawang merah Rp38.900 per kg, bawang putih Rp38.900 per kg, cabai rawit Rp35.900 per kg, dan cabai keriting Rp55.

“Kita batasi pembeliannya. Misalnya satu orang boleh beli beras maksimal 10 kg, cabai, bawang, dan telur maksimal 2 kg. Kita tidak khawatir soal keuntungan dan kita hanya menjaga stabilitas harga. Kami juga membatasi waktu yang disebut, jika harga stabil kami akan mengevaluasinya kembali.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours