Pemprov: Padi varietas Inpari 32 paling diminati di Sumut

Medan (Antra) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pampruf Smut) menyebut beras varietas Impari 32 merupakan beras terpopuler di wilayahnya.

“Salah satu alasannya adalah Imperi 32 menghasilkan beras dengan rasa yang halus dan disukai sebagian besar masyarakat di Sumut,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, yang membidangi Kamis, Joini Bemadan.

Selain itu produktivitas Inpari 32 juga sangat menjanjikan, lanjut Joini. Impari 32 mampu menghasilkan 8 hingga 9 ton Gabah Kering Panen (GKP) dari satu traktor yang ditanam.

Tidak perlu menunggu lama untuk masa panen, sekitar 115-120 hari setelah tanam.

“Tetapi semuanya bermuara pada perawatan tanaman,” kata Joini.

Jika semua proses berjalan sesuai rencana, penanaman padi Impari 32 akan membawa manfaat ekonomi bagi petani, kata Joaini.

Misalnya, jika satu hektar lahan yang ditanami Impari 32 hanya menghasilkan 7 ton GKP, dan harga GKP per kilogramnya Rp 6.000, maka petani bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 42 juta sekali panen.

“Jadi kita bilang biaya produksi petani 15 juta NIS. Artinya ada keuntungan bagi petani sebesar 27 juta rupiah dari Imperi 32 per hektar,” kata Joini.

Oleh karena itu, dia meminta para petani di Sumut untuk selalu memperhatikan lahannya. Ia mengingatkan, berbagai faktor, mulai dari cuaca hingga hama, dapat mengganggu produktivitas pertanian.

Juwayni menekankan perlunya upaya intensif mulai dari perawatan, pengairan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit hingga pasca panen.

“Saat panen juga perlu menggunakan peralatan yang baik. Banyak kejadian dimana hasil panen berkurang karena tidak menggunakan peralatan yang baik,” ujarnya.

Varietas padi Impari 32 pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2013. Imperi sendiri merupakan kependekan dari padi irigasi.

Kementerian Pertanian mencatat penanaman padi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2018, tingkat pemanfaatan varietas Imperi 32 sebesar 3,64 persen, meningkat menjadi 5,97 persen pada tahun 2019 dan 7,47 persen pada tahun 2020.