Pemprov Sumsel dan Vietnam teken MoU pengelolaan air bersih

Estimated read time 3 min read

Palembang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Vietnam Water and Water Association (VWSA) menandatangani nota kesepahaman pengelolaan air bersih untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut.

Kerjasama tersebut diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dengan Ketua VWSA Dr. Nguyen Ngoc Diep saat bertemu dengan VWSA untuk memaparkan peluang kerja sama pengelolaan air bersih di Palembang, Sabtu (22/6).

“Kami senang dengan kunjungan yang luar biasa ini. Kunjungan hari ini bertujuan untuk melanjutkan pembahasan kemungkinan kerja sama di bidang air minum kedua negara, serta membahas permasalahan terkait pengelolaan air minum, kata Agus, Minggu di Palembang, Sumatera Selatan.

Dijelaskannya, setelah langkah tersebut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dan kunjungan ke BUMD atau PDAM di Palembang. Salah satunya adalah PT TSM, perusahaan air minum milik pemerintah provinsi Sumatera Selatan. Selain PT TSM, Sumsel juga memiliki 17 perusahaan penyedia air minum di 17 kabupaten kota di Sumsel.

Vietnam memiliki pengelolaan air yang baik. Tingkat kebocoran air di Vietnam 0-5 persen. Saat ini di Indonesia masih sekitar 33 persen, di Vietnam angka yang berdampak pada negara sebesar 70 persen, di Indonesia 20 persen.

“Kolaborasi ini harus dilanjutkan dan dapat ditingkatkan baik dari sisi SDM, teknis, dan manajemen lainnya,” ujarnya.

Saat ini, Ketua VWSA, Dr. Nguyen Ngoc Diep mengatakan bahwa selama ini Vietnam dan Indonesia telah menjalin hubungan kerja sama yang baik. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara.

Apalagi Indonesia merupakan anggota G20 dan merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia. Dibandingkan dengan Vietnam, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan perekonomian yang kuat.

“Indonesia dan Vietnam masih memiliki hubungan bilateral yang baik. Bahkan banyak investor Indonesia yang berinvestasi di Vietnam dan sebaliknya,” ujarnya.

Ia mengatakan, investasi sebelumnya di bidang teknologi berjumlah sekitar 8 juta dolar AS yang diinvestasikan antara kedua negara. Selain teknologi dan pertanian. Tentu saja, industri air juga bermanfaat dan memiliki peluang investasi di kedua negara.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada delegasi Indonesia yang diwakili oleh Bapak Fatoni yang sebelumnya telah berkunjung ke Vietnam, atas kerja sama dan investasi antara Indonesia, Vietnam, dan Provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya.

Menurutnya, pengelolaan air di Vietnam telah mengalami berbagai kemajuan. Oleh karena itu, selain Indonesia, banyak negara lain dari luar negeri yang datang ke Vietnam.

“Kami berharap kedatangan kami di Indonesia dapat memberikan dampak positif terhadap penyediaan air yang berkualitas,” ujarnya.

Ketua Umum Perpamsi Lalu Ahmad Zaini menyatakan, Perpamsi merupakan perkumpulan yang beranggotakan 440 perusahaan air minum termasuk perusahaan lokal, UPTD, dan perusahaan swasta yang fokus pada pengembangan air minum di Indonesia.

“Kami telah menjalin berbagai kemitraan dengan berbagai negara Asia di bidang air minum. Kami berharap ke depan delegasi Vietnam bisa mempertimbangkan potensi Sumsel dan kedepannya tersedia air minum,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours