Pencairan tambahan FLPP dinilai bisa gairahkan industri rumah

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat (HIMPERRA) meyakini pembayaran tambahan dana FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) pada tahun 2024 dapat mendongkrak sektor perumahan.

“Jika tambahan 34.000 FLPP bisa segera dicairkan pada tahun ini, pasti akan membantu para pengembang yang terlibat dalam pembelian rumah subsidi,” kata Ketua DPP HIMPERRA Ari Tri Priono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Ari mengapresiasi kebijakan pemerintah yang meningkatkan alokasi FLPP dari 166.000 rumah menjadi 200.000 unit. Ada tambahan 34.000 unit FLPP 2024.

Namun, menurutnya, FLPP belum juga cair padahal keberadaan dana tersebut sangat penting dalam menghubungkan pengembang rumah subsidi dengan masyarakat yang membutuhkan.

“Calon pembeli rumah tidak bisa mendapatkan perjanjian pinjaman ketika pengembang kesulitan mengatur arus kas dan memenuhi kewajibannya kepada bank,” kata Ari.

“Kami tentu mendukung penuh rencana pemerintah tersebut. Apalagi, Insya Allah tahun ini anggota kami akan membangun sekitar 60.000 rumah subsidi. Dan tahun depan kami ingin mencapai 75.000 rumah subsidi,” imbuhnya.

Ari berharap pemerintahan baru Prabowo-Gibran dapat menjadikan perumahan sebagai mesin pertumbuhan ekonomi nasional.

Apalagi dengan target tiga juta rumah per tahun pasti akan berdampak positif bagi perekonomian.

“Sisa (permintaan) rumah yang tersisa sebanyak 1,5 juta unit sebagian besar berada di pusat perekonomian seperti Jakarta dan daerah penyangganya. Artinya, program ini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Ari menyarankan agar anggaran FLPP bisa ditingkatkan setiap tahunnya untuk membangun 300.000 rumah bersubsidi untuk mengatasi “backlog” 1,5 juta.

Ia juga menyarankan agar memberikan perhatian khusus kepada angkatan kerja muda generasi milenial terutama dalam hal akses dan kemudahan membeli rumah.

“Jumlah pekerja muda generasi Milenial sangat banyak dan belum ada perhatian khusus terhadap mereka. Misalnya saja bisa mendapatkan layanan seperti FLPP namun dengan bunga yang tinggi, antara 7 hingga 8 persen per tahun,” kata Ari.

⁠Dengan kebijakan ini, Himpera yakin dapat mendorong sektor perumahan tumbuh pesat karena seluruh sektor usaha yang dihasilkan, total lebih dari 185 sektor, juga akan terkena dampak positifnya.

“Semen, besi, keramik, ubin, plester, cat, peralatan rumah tangga, dan industri lainnya akan tumbuh pesat. Terakhir, mampu mendukung pergerakan dan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional yang diharapkan pemerintah, kata Ari.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours