Pendidikan Jakbar tindaklanjuti siswa SMA yang tewas tertabrak kereta

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat (Sudindik Jakbar) sedang mengejar seorang siswa SMA yang tertabrak kereta api akibat diduga terlibat di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Kamis (18/7). pertengkaran

Diding Wahayudin, Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat, mengatakan, sebagai langkah awal, dilakukan koordinasi antar jajaran untuk melengkapi identifikasi korban.

“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan tim di bawah. Kami belum mengetahui korban berasal dari sekolah mana,” kata Dyding saat menjawab pers di Jakarta, Jumat.

Sejauh ini, Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat belum menerima informasi apa pun dari polisi mengenai data korban.

“Belum ada laporan dari polisi. Sebenarnya informasi korban baru dirilis tim saya. Tapi saya minta identitas lengkapnya,” kata Didding.

Dieding menghimbau para orang tua untuk gigih memantau perilaku anaknya di luar jam sekolah.

“Iya, terutama orang tua dan masyarakat. Pertama orang tua, jaga anaknya, jangan melenceng di luar jam sekolah, anaknya juga yang membimbing, anak juga harus menjaga dirinya sendiri,” kata

Masyarakat juga diminta segera melapor jika ada siswa sekolah yang terlibat masalah.

“Kalau masyarakat lihat ada perkelahian, segera lapor. Kalau perlu difoto saja, supaya cepat kita tangani. Agar kita bisa segera melakukan pembinaan,” kata Dyding.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswa SMA tewas tertabrak kereta api di Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis malam (18/7).

Iya (korban terlibat tawuran), saat salat Maghrib. Korban tawuran di seberang (Kebon Jeruk). Saat itu ada kereta datang, saya balik bilang! Teman-temannya (yang belum) masih Berjuang atas instruksi Polres Jakarta Barat, langsung mundur,” kata Penjaga Jalur Kereta Api (PJL) Amrullah Hadi saat menanggapi awak media di lokasi kejadian.

Amarullah mengatakan, meski mendapat teguran, namun perkelahian di pembatas kereta tidak bisa dihindari sehingga kereta menabrak dan menewaskan korban.

“Sempat terjadi perkelahian di pembatas kereta. Mereka melakukan penyerangan, saat kereta mendekat dari arah Tangerang, dua orang hampir bertabrakan, satu orang mengelak, korban tidak bisa mengelak. Saat itu kereta sedang melaju kencang,” kata Amarullah

Warga setempat juga turun tangan dan menegur mereka yang terlibat dalam masalah tersebut, namun mereka tidak dihiraukan, katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours