Pendiri Telegram Pavel Durov Mengaku Punya Lebih dari 100 Anak di 12 Negara

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Pavel Durov, pendiri aplikasi perpesanan Telegram, menjadi ayah dari lebih dari 100 anak di 12 negara melalui sumbangan sperma.

Pengusaha Teknologi Informasi (IT) kelahiran Rusia ini mengaku mulai mendonorkan spermanya 15 tahun lalu ketika seorang temannya mendekatinya dengan permintaan yang awalnya tampak tidak biasa.

“Dia bilang dia dan istrinya tidak bisa punya anak karena masalah kesuburan dan dia meminta saya untuk menyumbangkan sperma kepadanya di klinik agar dia bisa punya anak, saya tertawa terbahak-bahak sebelum saya menyadari bahwa dia berbicara serius dengannya, ” jelas Durov. posting di Telegrap.

Dia mengutip dokter yang mengatakan bahwa “peralatan donor berkualitas tinggi langka” dan merupakan “kewajiban sipil” untuk menyumbangkan sperma secara anonim guna membantu lebih banyak pasangan. “Rasanya cukup gila hingga membuat saya mendaftar untuk donor sperma,” jelasnya.

Durov mengatakan dia sekarang berencana untuk mengungkapkan DNA-nya agar anak kandungnya dapat lebih mudah dijodohkan.

“Kegiatan donasi saya sebelumnya telah membantu lebih dari seratus pasangan di 12 negara untuk memiliki anak. “Selain itu, bertahun-tahun setelah saya berhenti menjadi donor, setidaknya satu klinik IVF masih menyimpan sperma beku saya untuk digunakan secara anonim oleh keluarga yang ingin memiliki anak.”

Durov, yang masih lajang, mengatakan dia tahu “ada risikonya” tetapi tidak menyesal menjadi donor.

Kurangnya benih yang sehat telah menjadi masalah besar di seluruh dunia, keluh Durov, seraya menambahkan bahwa ia bangga “melakukan bagian saya untuk membantu meringankannya.”

Mengomentari pengungkapan Durov, pengusaha miliarder Amerika Elon Musk mengatakan di X bahwa memiliki 100 anak kandung adalah “angka awal”, dengan bercanda menghubungkan kutipan tersebut dengan Jenghis Khan.

Sejarawan menyatakan bahwa penguasa Mongolia abad ke-11 mungkin memiliki antara beberapa ratus hingga seribu anak atau lebih.

Pada awal Juli, Musk membantah klaim New York Times bahwa dia telah menyumbangkan spermanya untuk membantu mengisi koloni masa depan di Mars.

Musk menjadi ayah dari 12 anak dengan tiga wanita dan menyambut bayi baru dengan CEO Neuralink Shivon Zilis awal tahun ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours