Penduduk Masih Sedikit, Pengusaha Ogah Berinvestasi di IKN 

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Direktur Utama Badan Usaha Milik Badan (BUMO) PT Bina Karya (Persero), Boyke P. Soebroto mengakui, saat ini masih banyak pelaku usaha atau calon investor yang takut untuk berinvestasi langsung di Ibu Kota Negara (IKN). ). Sebab, penduduk yang tinggal di IKN saat ini penuh dengan sebagian ASN.

“Bayangkan, kalau Anda seorang pedagang di lahan kosong seperti itu, misalnya, dan tidak ada penduduknya, Anda sebagai pebisnis pasti takut, bukan?” kata Boyke pada acara penandatanganan kerja sama PT Global Asia Infrastructure Fund (GIF) di Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, inilah gambaran ideal bagi para seniman atau investor profesional ketika ingin berinvestasi di IKN. Tentu saja, jumlah penduduk yang lebih rendah akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat dan laba atas investasi yang dilakukan.

“Semuanya sama (pengusaha lokal dan asing). Pengusaha kan sifatnya sama, jadi kita tidak melihat dari dalam atau luar negeri,” imbuhnya.

Boyke mengatakan, rencana Kerja Sama Badan Usaha Pemerintah (KPBU) saat ini sedang mengupayakan pendanaan untuk bisa menggarap proyek ibu kota baru tersebut. Skema KPBU ini merupakan langkah pemerintah untuk membujuk pelaku usaha agar menanamkan modalnya di IKN. Sebab persoalan pendapatan dijamin negara melalui alokasi APBN.

Namun, Boyke menambahkan, skema sejenis KPS ini masih banyak mendapat tawaran sulit dari pelaku komersial terkait laba atas investasi atau tingkat pengembalian internal (IRR). Namun, dengan jaminan pemerintah, penawaran menjadi lebih kompetitif.

“Nah, kalau ada peran pemerintah. Lewat PPP misalnya, berani karena ada jaminan dari pemerintah. Jadi kalau misalnya ada yang default, maka saya misalnya , sebagai perusahaan aktornya akan dibiayai oleh pemerintah,” pungkas Boyke.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours