Pengabdian Masyarakat di Kembangan, UMB Manfaatkan Limbah Minyak Jelantah

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Universitas Mercu Buana (UMB) kembali memberikan pengabdian kepada masyarakat terkait pemanfaatan minyak jelantah untuk menciptakan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung selama 8 bulan ini terdiri dari pertemuan dengan topik pemanfaatan minyak jelantah, latihan teknik penyaringan dan pembersihan minyak jelantah, latihan pemanfaatan minyak jelantah untuk membuat lilin aromaterapi, sosialisasi dan praktek teknik audiovisual. dalam pemasaran produk dan bantuan dan evaluasi penjualan produk.

Kegiatan pertama dilaksanakan pada Kamis, 4 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu PKK RW 02 di Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Materi pertama menjelaskan tentang bahaya minyak jelantah terhadap lingkungan yang dijelaskan oleh Syafwan selaku ketua bank sampah setempat. Hal ini untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa dampak kedepannya bisa berupa banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh minyak jelantah beku.

Materi selanjutnya adalah pelatihan praktik penggunaan teknologi filtrasi minyak jelantah yang disampaikan oleh Julpri Andika. Materi ini menjelaskan cara penggunaan dan proses penyaringan oli dengan alat penyaringan oli yang menggunakan compound dan kertas saring.

Senyawa tersebut berguna untuk menyerap asam lemak, peroksida dan polimer dalam minyak. Sedangkan kertas saring digunakan untuk memisahkan minyak dari kotoran yang berukuran >5 mikron.

Setelah proses penyaringan, hasil penyaringan dicampur dengan arang dan dibiarkan selama 24 jam. Tujuannya untuk menyerap bau minyak jelantah. Langkah selanjutnya adalah filtrasi untuk memisahkan batubara dari minyak. Kemudian minyak goreng bekas dipanaskan dan ditambahkan bleaching earth agar transparan.

“Proses pendarahan bumi akan terlihat dalam waktu 24 jam dan kemudian endapan bleached earth akan terpisah dari minyak murninya. Minyak jelantah yang berwarna bening dan tidak berbau ini dapat digunakan sebagai bahan baku produk olahan seperti lilin aromaterapi,” kata Julpri. .

Praktek pembuatan lilin aromaterapi dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2024 di lokasi yang sama dan peserta dibimbing oleh Annisa Hakim Z. Pertama-tama menyiapkan peralatan pembuatan lilin aromaterapi yang terdiri dari parafin, peralatan dapur bekas minyak, cetakan silikon, wajan, kompor. , termometer suhu, pewarna, minyak atsiri, sumbu dan pot.

Kemudian lelehkan 1.000 gram parafin dalam wajan dan campurkan dengan 1.000 ml minyak goreng bekas murni.

Setelah kedua bahan tercampur, tambahkan pewarna dan minyak atsiri lalu tuang ke dalam gelas dan model silikon berbentuk bunga daisy dan logo Universitas Mercu Buana. kemudian tunggu hasilnya beberapa jam setelah cetakan lilin dingin, bunga aster dan logo Universitas Mercu Buana dapat dipindahkan ke model kaca.

Kegiatan ketiga berlangsung pada Senin, 26 Agustus 2024, di Auditorium Doktor Universitas Mercu Buana. Acara ini dihadiri ibu-ibu PKK RW 02, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Tim Hibah, serta para pelajar. Materi yang disampaikan bersifat audiovisual dan praktik menggunakan kamera sederhana melalui Android, dijelaskan oleh Rizki Briandana.

Acara ketiga diakhiri dengan sosialisasi dan edukasi pemanfaatan minyak goreng yang digunakan untuk membuat lilin aromaterapi. Tim Hibah PKM akan memberikan bantuan penjualan dan evaluasi hingga berakhirnya program kegiatan ini pada bulan Desember 2024.

“Pemanfaatan minyak jelantah pada lilin aromaterapi tidak hanya memberikan solusi praktis dalam mengurangi limbah, namun juga membuka peluang baru dalam kreasi yang bermanfaat. “Dengan mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, kami tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari polusi, tetapi juga menciptakan produk yang dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan,” kata Rizki.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours