Pengabdian penuh cinta Danny Kosasih untuk bola basket Indonesia

Estimated read time 4 min read

Jakarta (Antara) – Bola basket Indonesia sedang berduka. Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Parbasi) Danny Kosasih yang akan mengakhiri kepemimpinannya pada akhir tahun ini, meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024 dalam usia 69 tahun.

Danny Kosasih atau akrab disapa Susuk (Paman) atau Sok Danny, disemayamkan di Rumah Duka Grand Haven, Jakarta, sejak 6 September hingga kremasinya pada Senin, 9 September 2024. Orang ini lahir pada tanggal 20 Februari di Semarang. 1955, Meninggal karena serangan jantung.

Bocah kelahiran Kho Bo Tai ini sangat menyukai bola basket. Dari masa kanak-kanak hingga akhir.

Apa yang ada dalam pikiran Danny Kosasih untuk masa depan bola basket Indonesia di masa tuanya. Dalam postingan media sosial pribadinya di Instagram, ia men-tweet tentang pembukaan gedung akademi bola basket di Yogyakarta yang menampung para pemain muda.

Dalam foto yang memperlihatkan para pemain bola basket muda itu, Danny menulis: “Untuk anak-anak bintang yang sedang naik daun, kalian istimewa. Paman Danny tidak bisa datang, tapi saya berjanji akan berada di sana untuk melihat kalian semua.”

Pada Temu Bisnis Nasional PP Parbasi tahun 2023, Danny Kosasih mampu mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, yakni impian besarnya, kepada para peserta rapat. Danny ingin timnas basket Indonesia mampu bersaing di Olimpiade.

Visi Danny serupa dengan Presiden Joko Widodo yang menargetkan Indonesia bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2036, Danny tak ingin timnas basket Indonesia bisa bersaing memperebutkan hak istimewa menjadi tuan rumah. Persaingan dari jalur pencapaian mutlak.

Dalam rapat pimpinan nasional tersebut, Dani menuntut agar Barbasi mampu menciptakan program 12 tahun berkelanjutan yang tidak disruptif dan fokus pada pengembangan pebasket sejak dini.

Mengembangkan pemain sejak muda merupakan ide yang dipelopori Danny Kosasih, agar Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Jangan menggantungkan harapan pada pemain profesional yang sudah ada, berlatih melalui pemusatan latihan dalam waktu singkat lalu berharap mereka menjadi pemenang.

Ketua Umum PP Parbasi periode 2015-2019 dan 2019-2024 Danny Kosassi meninggal dunia dalam usia 69 tahun. Antara/ho-parbasi

Dia suka bola basket

Danny mendapatkan kecintaannya pada bola basket dari ayahnya. Danny kecil mulai mengikuti kepelatihan di Persatuan Bola Basket Kuo Yu Hui di Semarang yang sekarang dikenal dengan Persatuan Bola Basket Komala Jaya. Dari klub inilah ia tumbuh menjadi pemain basket.

Pada tahun 1973, Danny terpilih sebagai salah satu pemain terbaik yang mewakili Jawa Tengah dalam kompetisi bola basket pelajar tingkat nasional yang diadakan di Jakarta. Di kompetisi bola basket, Danny kembali terpilih sebagai pemain terbaik di antara klub lainnya. Namun kariernya sebagai pemain tak sehebat saat menjadi pelatih.

Salah satu warisannya di dunia basket profesional adalah menjadi pelatih pertama Satya Wakana Salatiga saat masih di Liga Bola Basket Profesional. Danny melatih Satya Wakana selama dua musim kompetitif pada 2010–2011 dan 2011–2012. Danny Satya meninggalkan Wakana pada tahun 2012 setelah mendapat izin dari BP Barbasi untuk melatih tim nasional U-18.

Nama Danny dengan cepat melejit setelah ia terpilih menjadi Ketua Umum PP Parbasi pada tahun 2015 untuk masa jabatan hingga tahun 2019. Danny Kosssih terpilih kembali menjadi Ketua Umum Parabasi masa jabatan 2019-2024.

Di bawah kepemimpinan Danny Kosasih, bola basket Indonesia lambat laun meraih prestasi yang belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah Indonesia.

Ketua Umum PP Parbasi 2015-2019 dan 2019-2024, Dani Kosasih, bergabung dengan timnas basket putri Indonesia di podium medali emas SEA Games 2023 di Kamboja. Antara/ho-parbasi

Timnas basket putra Indonesia berhasil meraih medali emas SEA Games 2022 di Vietnam. Setahun kemudian, giliran timnas basket putri Indonesia yang meraih medali emas di ajang yang sama, yakni Sea Games Kamboja 2023 yang bersejarah bagi bola basket Indonesia, karena pertama kali meraih medali emas di Asia Tenggara. .

Timnas basket putri Indonesia pun kembali menorehkan sejarah dengan menjuarai FIBA ​​Women’s Asia Cup 2023, menempatkan Indonesia pada kategori B Asia, menyamakan kedudukan dengan Jepang, China, Korea Selatan, dan Filipina.

Faktanya, tidak ada kompetisi atau liga bola basket profesional untuk wanita di Indonesia. Danny-lah yang menyarankan agar pemusatan latihan timnas basket putri harus satu tahun.

Danny mulai membina pebasket sejak kecil, bahkan sejak tingkat sekolah dasar, untuk mencari pebasket yang bisa menjadi tulang punggung Indonesia. Selama kepemimpinan Dani, Barbasi bekerja sama dengan Federasi Bola Basket Lituania, negara yang secara konsisten berada di peringkat 10 besar dunia, untuk mengirim dan melatih pemain muda ke sana.

Berbasi pun sukses menjadi tuan rumah Piala Asia FIBA ​​​​2022 di bawah asuhan Dani Kosassi dengan puncaknya adalah Piala Dunia Bola Basket FIBA ​​​​2023 yang menarik perhatian masyarakat global.

Banyaknya pemain NBA yang bertanding di Indonesia sangat menghibur bagi masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi pembelajaran bagi para pebasket nasional. Momentum inilah yang membuat antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga basket semakin meningkat hingga saat ini.

Semua ini dia lakukan di usia muda. Di sisa usianya, Sok Dani masih menjalankan bola basket Indonesia dengan penuh cinta.

Selamat tinggal Sock Danny Kosasih.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours