Pengakuan Mahasiswi Cantik Penabrak IRT di Pekanbaru: Pulang Dugem, Mabuk Ekstasi

Estimated read time 1 min read

PEKANBARU – Marisa Putri, pelajar yang menjadi sopir pembantu rumah tangga (IRT) di Pekanbaru, Rio de Janeiro dan meninggal dunia, mengaku mengemudi dalam keadaan mabuk. Namun gadis kurus itu memperburuk keadaan mabuknya karena obat-obatan.

“Kalau saya minum (alkohol), saya minum lebih dari 5 gelas tapi tidak lebih dari 10 gelas. Saat itu kami berenam di ruang karaoke,” kata Marisa kepada wartawan di Polres Pekanbaru, Senin (8/5). /2024).

“Tapi waktu saya dikasih ekstasi oleh teman saya H, saya tolak tapi dia ngotot. Saya tidak suka narkoba. Tapi akhirnya saya konsumsi,” sambung mahasiswa semester 3 salah satu universitas ternama di Pekanbaru itu.

Usai clubbing di kawasan Furaya, ia pulang dengan mengendarai mobil pribadinya. Saat sampai di Jalan Tuanku Tambusai hingga perempatan Soekarno Hatta, ia menabrak Renti Marningsih (46) yang saat itu sedang mengendarai sepeda motor.

Korban tewas di tempat karena mengeluarkan darah di bagian kepala.

“Saya tidak sadar telah memukul korban, karena saat itu saya masih dalam keadaan mabuk. Wajar jika saya hanya mabuk, saya masih bisa mengatasinya. Karena indeks inilah saya tetap terbang sampai ingin pulang, ujarnya.

Kini, Satlantas Polres Pekanbaru telah menangkap Marisa Putri dan menetapkannya sebagai tersangka.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours