Pengalihan Slot Time Penerbangan Jemaah Haji, Kemenag: Kegagalan Maskapai

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemnag) Siful Mujab memastikan penjadwalan penerbangan jemaah haji menjadi tanggung jawab maskapai. Saiful menegaskan, proses administrasi dilakukan oleh setiap maskapai dan organisasi penerbangan di Arab Saudi.

Terungkap, ibadah haji tahun ini diwarnai dengan pengalihan jam terbang 46 rombongan jemaah Indonesia pada gelombang kepulangan pertama.

Sebanyak sekitar 18.000 jamaah yang berangkat pada gelombang pertama (mendarat di Madinah) akan kembali melalui Jeddah. Namun karena maskapai tidak dapat memenuhi waktu yang dijadwalkan di bandara Jeddah, jamaah harus pulang melalui Madinah.

“Salah jika dikatakan Kemenag yang mengurusi jadwal. Otoritas yang mengeluarkan jam terbang adalah Saudi Civil Aviation Authority atau GACA. Otoritas yang mengajukan jadwal adalah Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.” Ucap Saiful Mujab di Jakarta, Minggu (14/7/2024).

Jadi kalau sampai suatu saat tidak bisa ditemukan, itu kegagalan maskapai, lanjutnya.

Saiful Mujab mengatakan, Kementerian Agama tidak berwenang merekomendasikan jabatan sementara. Oleh karena itu, permasalahan slot waktu sesuai jadwal keberangkatan yang akan dilakukan oleh maskapai penerbangan termasuk dalam item kontrak.

Saif Mujab melanjutkan, Kementerian Agama sudah bertemu dengan GACA untuk membahas permohonan sementara. Namun GACA meminta maskapai memberikan slot time sesuai dengan ketentuan Kementerian Agama.

“Saat mengajukan permohonan, Anda harus memberikan informasi waktu perjalanan, nomor penerbangan, dan nomor penerbangan. Kepada GACA Namun entah kenapa Garuda tidak langsung bekerjasama dengan GACA, Saiful Mujab mengatakan, “Pada saat yang sama, Saudi Airlines terburu-buru melakukan pengiriman sehingga punya cukup waktu, sedangkan Garuda terlambat mengantarkan.

Ia melanjutkan, “Arab Saudi dapat memenuhi jadwal sesuai persyaratan Kementerian Agama karena menyerahkan GACA lebih awal, sedangkan Garuda terlambat menyampaikan jadwal karena keterlambatan pembelian pesawat.”

Dia mengatakan, karena maskapai penerbangan dari semua negara pengirim jemaah haji sedang berperang saat ini, Garuda tidak mendapatkan waktu yang diperlukan untuk mengangkut jemaah haji sesuai kontrak maskapai.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours