Pengamat: Nilai Impor Israel ke Indonesia Kecil, Tapi Berpengaruh Besar

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Indonesia dinilai berisiko jika menghentikan aktivitas perdagangan atau ekspor-impor dengan Israel, meski nilai transaksinya sangat rendah. Hal ini terkait dengan “reaksi balik” terhadap aktivitas perdagangan besar-besaran Indonesia dengan negara-negara adidaya.

“Ada bahayanya, ada ketakutannya, Israel akan melobi negara-negara yang telah membantu Indonesia, seperti China /2024 16).

Menurutnya, kedekatan ini memberi Israel kekuatan untuk melakukan lobi terhadap Tiongkok, yang dapat menyebabkan negara tersebut membekukan atau menghentikan aktivitas perdagangannya dengan Indonesia. Hal ini sebagai upaya membalas dendam kepada Indonesia atas tindakannya menghentikan aktivitas perdagangan dengan Israel.

Selain negara panda, ada juga risiko jika Israel melobi negara adidaya lain yang bekerja sama dengannya. Misalnya Amerika Serikat (AS) dan Eropa. “Indonesia juga menghadapi kepentingan Amerika dan Eropa, Anda harus melihatnya dulu.” “Mengapa pemerintah selalu dipertanyakan dalam tanda kutip? Di situlah letak masalahnya,” kata Trubus.  

Adanya aktivitas perdagangan dengan Israel bisa dikatakan hanya sekedar formalitas, mengingat Indonesia menganut kebijakan yang bebas dan aktif. Sebagai negara terbuka, aktivitas perdagangan dengan negara Zionis masih terus dilakukan hingga saat ini, meski nilai transaksinya sangat rendah. 

“Kalau kita terlalu tidak simpatik, kita tidak bisa melakukannya, padahal negara-negara Timur Tengah masih punya hubungan dengan Israel, banyak produknya yang masih berasal dari Israel,” ujarnya.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Juni 2024 menunjukkan masih adanya aktivitas impor barang dari Israel ke Indonesia. Pada Juni 2024, impor barang Israel mencapai $2,76 miliar atau sekitar Rp 44,62 miliar (Rp 16.170 per dolar).

Jumlah tersebut turun 53,7 persen menjadi lebih dari $5,97 juta per bulan pada Mei 2024. Nilai tersebut kini meningkat 82,7 persen setiap tahunnya dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 1,51 juta dolar.

Angka impor Israel tidak signifikan terhadap total impor barang Indonesia pada Juni 2024. BPS mencatat total impor Indonesia pada Juni 2024 sebesar 18,45 miliar dolar atau sekitar 298 triliun. Artinya, impor barang Israel hanya menyumbang 0,015 persen dari seluruh impor.

“Impor Israel sangat rendah dibandingkan total impor, sekitar 54 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kecil sekali kalau dibandingkan total impor,” kata Kepala BPS Plt /2024 15).

Barang utama yang diimpor dari Israel adalah mesin atau perangkat listrik dan bagiannya (HS 85), optik, fotografi, sinematografi dan obat-obatan (HS 90), serta mesin atau perangkat mekanik dan bagiannya (HS 84). Kemudian perkakas dan perlengkapan logam (HS 82) dan bahan kimia organik (HS 29). 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours