Pengamat Politik Sebut PDIP Sebaiknya Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pengamat politik Muhammad Kodari menilai PDIP sebaiknya mencalonkan kadernya sendiri ketimbang mencalonkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 setelah Mahkamah Konstitusi (CJ) mengeluarkan putusan soal ambang batas bagi partai politik untuk menunjuk kepala daerah.

Ia menilai Anies Baswedan tidak layak dicalonkan karena ia bukan ketua partai berlambang banteng itu.

Saya harap bukan Anies, itu Ahok, karena Ahok itu kader PDI-P, sedangkan Anies Baswedan bukan, itu yang jelas, kata Qodari di Jakarta, Kamis (22/08/2024).

Sementara itu, Ketua DPP Kehormatan PDIP Komarudin Vatubun nampaknya khawatir dengan potensi pengkhianatan Anies Baswedan jika diusung PDIP. Ia pun menegaskan, jika Anies Baswedan ingin diusung, ia harus menjadi kader partai berlambang banteng itu.

“Ya, kami berharap dia (Anies) menjadi kader partai. Karena kami berpengalaman. “Yang kita punya sebagai kader pun bisa berkhianat, apalagi yang bukan kader,” kata Komarudin di luar kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (20/08/2024).

Jika melihat sepak terjang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dalam konstelasi politik, Anies kerap berpindah haluan dalam menggalang dukungan terhadap dirinya dan terkesan tak punya ideologi yang jelas. Misalnya, saat mencalonkan diri pada Pilpres 2014, Jokowi-JK membela keras pasangan tersebut.

“Jokowi dan JK sudah menunjukkan penuh penemuan-penemuan di pemerintahan,” kata Anies Baswedan di Hotel Le Meridien Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2014.

Usai lepas dari jabatan Mendikbud di kabinet Jokowi, ia pun berupaya menggalang dukungan parpol lain untuk mendapat dukungan di Pilkada Jakarta 2017. Sejumlah dukungan berhasil ia peroleh dari Gerindra, PKS, PAN, Perindo . dan Partai Idaman yang saat itu merupakan partai oposisi dan berhasil memenangkan pemilu pemerintah Jakarta.

Sementara pada Pilpres 2024, ia memutuskan kembali bertemu dengan Gerindra yang sebelumnya mendukungnya di Pilkada Jakarta.

Sebaliknya, pada masa Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, PDIP kerap menyerang kebijakan Anies saat itu. Mulai dari rumah bergaji 0% yang tidak sesuai janji kampanye hingga realisasi janji kampanye yang hanya 5 dari 23 janji.

“Ini (rumah DP 0%) untuk kalangan menengah ke atas karena penghasilannya Rp 14 juta. Apakah ada warga bantaran sungai yang memiliki penghasilan seperti itu?’ Jadi untuk menjawab perumahan yang ditawarkan Pak Anies untuk membantu masyarakat miskin, jangan dijawab dengan rumah dengan bayaran Rp 0,” kata Ketua DPR. Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, pada Rabu, Oktober 2021.

Lima dari 23 (janji kampanye Anies Baswedan). “Berhasil atau tidaknya status itu terserah Anda yang memutuskan,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours