Pengamat politik UI sebut duet Anies-Prasetyo cerminkan pluralisme

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Anies Baswedan dan Prasetio Edi Mar di Pilkada Jakarta 2024, komentar pengamat politik Universitas Indonesia Reza Hariyadi. Duo Prasetyo Edi Marsudi merupakan kombinasi ideal untuk mewujudkan keberagaman Jakarta.

Memang dengan adanya Maspura Partai Demokrat ini adalah kombinasi yang terbaik. Kedua kutub mainstream bisa bekerja sama di negara yang terkenal dengan keberagaman dan heterogenitasnya, kata Reza dalam keterangannya, Rabu di Jakarta. .

Namun, jika Anis dipasangkan dengan Sohibul Iman atau kader PKR, hal itu tidak mencerminkan heterogenitas Jakarta karena keduanya identik dengan Islam.

Ia menilai PKB, PDIP, dan NasDem merupakan kombinasi politik yang baik untuk Jakarta. Berpasangan dengan Prasetyo juga menjadi pilihan ideal karena selain menjadi kader PDIP, Prasetyo juga pernah menjabat dua periode sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta.

“Tentu ini menjadi modal utama pembangunan Jakarta ke depan. Anis punya pengalaman menjabat Gubernur Jakarta. Ketua DPRD DKI Masplasi tentu paham baik buruknya Jakarta,” ujarnya.

Dekan Sekolah Tinggi Manajemen Nasional Universitas Krisnadwipayana (Unkris) ini juga meyakini Anies-Prasetyo bisa saling melengkapi dan menjalankan proyek pembangunan di Jakarta.

Maspras berkomunikasi dengan baik dengan kelompok multipartai di Jakarta dan ASN di Pemprov DKI serta memahami budaya birokrasi, ujarnya.

Oleh karena itu, ia menambahkan, ketika DPRD melakukan pembahasan politik, hal tersebut dapat disikapi dengan gaya komunikasi Prasetyo. Namun, jika eksekutif mempunyai masalah, keduanya sudah tahu cara menyelesaikannya.

“Jadi kombinasi yang lengkap dari sudut pandang pertandingan dan dari segi pengalaman,” jelasnya.

Ini juga cukup ampuh dalam konteks pertandingan. PDIP menempati posisi kedua, NasDem keempat, dan PKB keenam. Mereka sudah mendapat sejumlah suara.

“Tugasnya sekarang adalah meningkatkan komunikasi antar pihak secara efektif. Karena jika pasangan ini membuahkan hasil, maka berpotensi menang besar, dan mungkin satu putaran,” ujarnya.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menilai Anies Baswedan pernah menjadi rival, namun partainya kini tengah melakukan pembicaraan dengan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Ya, kadang kita bersaing dengan Anies dan bicara dengan Pak Anies karena PDI Perjuangan bersatu, kata Hasto di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7).

Anis Baswedan sejauh ini mendapat dukungan dari tiga parpol yakni PKB, PKS, dan NasDem untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.

Bahkan, PKS memutuskan mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours