Pengembangan ekraf upaya mewujudkan ekosistem yang inklusif

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manperekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan salah satu tujuan terbesar pengembangan ekonomi kreatif Indonesia adalah menciptakan lingkungan ekonomi kreatif yang semakin inklusif.

Dengan total kontribusi hingga 8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, ekonomi kreatif menjadi mesin pertumbuhan ekonomi, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Jakarta, Jumat.

Jumlah lapangan kerja di sektor ini juga melampaui angka sebelum pandemi, yaitu mencapai 25 juta.

“Tantangannya sekarang adalah bagaimana ekonomi kreatif ini juga inklusif dan bisa memberikan peluang peningkatan kesejahteraan baik bagi perempuan, generasi muda, lansia, maupun saudara-saudara kita penyandang disabilitas, yang mereka sebut ‘difabel’ peluang untuk bekerja di sektor ekonomi kreatif,” kata Menparekraf.

Ia berharap melalui lokakarya peningkatan inklusi sosial di sektor ekonomi kreatif ini dapat merumuskan langkah dan strategi dalam upaya meningkatkan inklusi sosial di sektor ekonomi kreatif dan menciptakan rasio Gini yang sempit.

Lokakarya ini dapat menghasilkan laporan yang menilai inklusi saat ini di sektor ekonomi kreatif dan memberikan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk mengadopsi praktik-praktik yang lebih inklusif terhadap kelompok rentan.

“Saya yakin lokakarya ini akan menginspirasi tidak hanya para pengambil kebijakan, namun seluruh pemangku kepentingan di sektor ekonomi kreatif untuk menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan selama ratusan atau ribuan tahun mendatang. Kita perlu memastikan bahwa konsep regenerasi menjadi bagian dari kehidupan. setiap hari,” katanya.

“Workshop Mempromosikan Inklusi Sosial di Sektor Ekonomi Kreatif” dengan empat diskusi panel yang menghadirkan pembicara berbeda untuk membahas topik berbeda. Seperti inklusi sosial dalam ekonomi kreatif, pengembangan sumber daya manusia, tantangan yang dihadapi kelompok rentan dan pentingnya kerja sama internasional dalam konteks inklusi.

“Dengan demikian, kita tidak hanya mencapai tujuan nol emisi, tetapi juga bagaimana kita dapat berkontribusi positif terhadap pencapaian dunia yang adil dimana tidak ada seorang pun yang tertinggal,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours