Penggunaan nama “Si Doel” dinilai sebagai strategi politik

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia Political Review (IPR) menilai penggunaan nama Si Doel yang dilakukan Rano Karno dalam kampanyenya merupakan strategi politik untuk menggalang suara dan dukungan masyarakat. Direktur Jenderal Indonesian Political Review (IPR), Ujang Komarudin di Jakarta mengatakan: “Ini salah satu strategi untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan dari masyarakat atau warga Jakarta. Karena nama dikenal, nama panggilan dikenal penting.” Minggu. Menurutnya, masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat Jakarta, sudah mengenal Pramono Anung Wibowo, bukan Pramana Anung Wibawa seperti yang tertulis di KTP dan ijazah mantan Menteri Kabinet (Menseskab).

Sementara Rano Karno, Ujang menilai nama Si Doel lebih dekat dengan masyarakat Betawi.

“Nama Rano Karno dikenal, tapi sedikit. Si Doel sangat terkenal, sangat terkenal, cantik. Siapa yang tidak mengenal Rano Karno dan tidak mengenal Si Doel, itu saja”. Baca juga: KPU Gelar Debat Calon Gubernur Tiga Kali di DKI Jakarta. . Untuk itu, lanjut Ujang, keputusan pasangan Pramono Anung-Rano Karno merupakan strategi menghadapi kampanye Pilkada Jakarta pada 25 September hingga 23 November 2024.

Dengan mengubah dan menambah nama, mereka sekaligus melakukan pendekatan budaya untuk menjangkau masyarakat.

Katanya: “Bahwa Pramono Anung adalah Pramono Anung, bukan Pramana Anung. Rano Karno adalah Si Doel. Beliau melekat di hati dan pikiran masyarakat Jakarta. Jadi, ini salah satu strateginya.”

Menurut Ujang, tindakan seperti itu sedikit banyak akan berpengaruh pada seleksi. Baca juga: KPU Jakarta Pusat menetapkan DPT pada Pilkada DKI 2024 sebanyak 813.721. Namun dalam kerangka Pramono Anung-Rano Karno, semuanya harus dilihat dari kejauhan. Ia menambahkan, banyak faktor yang meningkatkan daya pilih, salah satunya berdasarkan popularitas nama yang dikenal dengan nama Si Doel.

Jadi, ini benar-benar latihan untuk meningkatkan pemilu. Seperti Komeng pada pemilu parlemen 2024, katanya.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI sebelumnya mempertanyakan nama Si Doel karena disebutkan dalam seleksi dua calon (paslon) peserta Pilkada Jakarta karena nama tersebut tak ada di menit-menit terakhir.

Terkait permasalahan tersebut, Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan pihaknya sudah menerima perintah pengadilan terkait perubahan nama tersebut. Baca juga: Polisi Terjunkan 1.239 Personel untuk Pastikan Terpilihnya Dua Calon di KPU DKI. Pemilu (Pilkada) pada 27 November 2024.

Kepala Bagian Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dody Wijaya mengatakan, “Kami sudah menetapkan calon wakil gubernur bernama Rano Karno dan yang bersangkutan mengatakan dia adalah hakim. surat.”

Dody mengatakan, KPU menerima hasilnya pada Rabu (18/9) dan menyatakan mereka mengenal baik Rano Karno melalui tugasnya sebagai Si Doel. Untuk itu, masyarakat meminta agar nama Si Doel tetap tercantum dalam surat suara. Setelah mendapat penjelasan pada Sabtu (21/9), terungkap Rano memproses penggunaan nama tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Baca juga: Ini Strategi Pramono-Rano Saat Kampanye Pilkada Jakarta 2024 “” Berdasarkan itu, kami jelaskan pada 21 September lalu, partai politik yang mengajukan calon wakil gubernur pada 21 September lalu maju. kami mendapat salinan surat perintah pengadilan dari Jakarta Selatan.”

Berdasarkan putusan pengadilan nomor 899/pdt.p/2024/pn.jkt.sel disebutkan nama Rano Karno, Haji Rano Karno, Haji Rano Karno SI.P, dan Si Doel merupakan nama yang sama. orang.

Berdasarkan hal tersebut, KPU mendapat tanggapan masyarakat terkait penjelasannya dalam menyebut nama wakil gubernur atas nama Haji Rano Karno (Si Doel).

Rano Karno dikenal luas lewat perannya sebagai Si Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekohalan.

Ada tiga partai pendukung calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno, yakni PDI Perjuangan, Hanura, dan Ummat. Baca juga: KPU DKI Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilihnya Jelang Pilkada, KPU DKI Jakarta resmi mengusung tiga calon (paslon) calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di DKI Jakarta. Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada Minggu (22/9).

Ketiga calon tersebut yakni Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) merupakan perseorangan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours