Penglipuran Village Festival buat masa kunjungan wisman lebih lama

Estimated read time 2 min read

BANGLI, Bali (ANTARA) – Festival Desa Penglipuran digelar pada 4-7 Juli 2024. Kabupaten Bangli, Bali, akan menampilkan kegiatan hiburan penuh warna dan tradisi tradisional sehingga menambah waktu berkunjung dan belanja wisatawan mancanegara. festival.

Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar pada Kamis mengatakan, “Kegiatan tersebut akan mencakup berbagai fasilitas kebudayaan dan diharapkan dapat membantu memperpanjang kunjungan wisman di Bangli, khususnya desa wisata Penglipur.

Hal itu disampaikannya usai pembukaan Festival Desa Penglipuran 2024 yang dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktur Biro Pariwisata Bali, Direktur Biro Kebudayaan Bali, Ketua dan Anggota Bangli. DPRD. Perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Kabupaten Bangli, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli, Pimpinan Pemerintahan Kabupaten Bali, Pimpinan Pemerintahan Kabupaten Bangli dan Komisioner Utama Pelabuhan Indonesia. Desa Wisata Penglipuram merupakan salah satu desa wisata unggulan di Kabupaten Bangli yang kaya akan keunikan budaya dan pengelolaan desa adat berdasarkan agama Hindu yang merupakan warisan turun temurun. Dari segi prestasi, Desa Wisata Penripur telah meraih banyak penghargaan mulai dari lingkungan hidup, kebersihan, pengelolaan desa wisata, homestay hingga menjadi desa wisata terbaik. Penghargaan ini diberikan pada tingkat regional, nasional bahkan internasional. Salah satu penghargaan internasional terbaru – tepatnya salah satu desa wisata terbaik di dunia – diumumkan pada tahun 2023. Konferensi PBB-WPO di Samarkand, Uzbekistan, 16-20 Oktober. Desa Wisata Penglipuran merupakan desa yang dikelola oleh desa adat dengan bantuan pengelola wisata dan peran serta aktif seluruh masyarakat. Wisata komunitas merupakan suatu sistem pengelolaan yang diterapkan di Desa Wisata Penripur untuk memberikan manfaat atau manfaat kepada masyarakat melalui pariwisata.

Wayan Dial mengatakan, acara Penglipuram Countryside Festival selalu melibatkan masyarakat setempat, bekerja sama dengan pemangku kepentingan pariwisata antara lain pemerintah, komunitas, pelaku usaha, akademisi, dan media. Baca Juga: BPPD Bali Apresiasi Survei Kebutuhan Penglipuran Kepadatan Pengunjung Baca Juga: Kemenparekraf Hadirkan Senandung Dewi di Festival Penglipuran Baca Juga: Sanksi Kesepekan yang Umum Ditemui di Desa Penglipuran, Bali.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours