Pengobatan dini tingkatkan harapan hidup anak penderita kanker

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Dokter spesialis anak FKUI Dr. Dr. Teny Tjitra Sari, SpA(K) mengatakan pada tahun 2020 terdapat sekitar 11 ribu anak yang menderita kanker di Indonesia (data globucan) dan memerlukan pengobatan sedini mungkin untuk meningkatkan angka harapan hidup.

Keterlambatan diagnosis dan akses pengobatan menjadi salah satu faktor utama penyebab rendahnya angka kesembuhan kanker anak di Indonesia, kata Tenney dalam obrolan online di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta.

Dia menambahkan: “Jadi pengenalan dan deteksi dini kanker pada anak-anak adalah kunci keberhasilan pengobatan kanker. Semakin dini diobati, semakin efektif, dan semakin besar peluang untuk bertahan hidup.”

Meski kanker pada anak tergolong jarang terjadi, namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini terjadi pada pasien anak. Kanker pada anak biasanya terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di tubuh anak dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Dokter yang berpraktik di RSCM Jakarta ini mengatakan, ada beberapa jenis kanker yang paling banyak menyerang pasien anak, yaitu kanker darah dan kanker bola mata.

Sayangnya, hanya 20 – 30 persen kanker pada anak yang dapat disembuhkan karena banyak di antaranya yang terlambat ditangani oleh dokter. Salah satu penyebab pasien kanker anak terlambat mendapat pengobatan adalah karena biaya pengobatan yang cukup mahal.

“Beban penyakit kanker pada anak cukup tinggi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, karena biaya pengobatan kanker tidaklah sederhana sehingga terkadang memerlukan biaya yang tinggi,” kata Teni.

Kanker pada anak merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang cukup menakutkan. Namun, dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat terhadap setiap gejala yang terjadi, peluang sembuh dari kanker pada anak akan lebih besar.

Oleh karena itu, orang tua harus selalu waspada dan menjaga kesehatan anaknya agar dapat segera bertindak jika ditemukan gejala yang mencurigakan. Berbeda dengan orang dewasa, kanker pada masa kanak-kanak tidak dapat dihindari karena pasien anak biasanya sudah memiliki sel pembawa kanker.

Lebih lanjut Tenney mengatakan, gejala kanker pada anak cukup bervariasi, tergantung jenis kanker yang diderita anak.

Namun, ada beberapa gejala umum pada anak penderita kanker, antara lain pucat, lemas tanpa sebab yang jelas, memar, ada benjolan di mana saja, perubahan pada mata, dan sakit kepala parah.

Jika pasien anak-anak menderita kanker stadium lanjut, dokter biasanya akan menyarankan agar mereka menerima perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Perawatan ini dilakukan dalam tindakan seperti mengurangi rasa sakit, masalah fisik, mental dan sosial yang dialami pasien.

Meskipun sering ditujukan pada penderita kanker stadium akhir, perawatan paliatif juga dapat dimulai segera setelah pasien didiagnosis menderita kanker.

“Di sana (rumah sakit atau fasilitas kesehatan) pasien akan diperiksa seperti CT scan atau MRI, kemudian kami akan memberikan perawatan paliatif atau suportif tergantung kebutuhan pasien,” kata Tenney.

“Pengobatannya sama seperti orang dewasa, kami akan memberikan obat anti kanker, pembedahan atau radiasi sesuai kebutuhan, prinsipnya multidisiplin,” lanjutnya.

Meski demikian, Tenney menyarankan agar para orang tua terus mengajarkan pola hidup dan makan sehat kepada anak untuk meningkatkan peluang penyembuhan penyakit kanker.

Tak hanya itu, pola hidup sehat pada anak dengan kondisi kesehatan normal juga diperlukan agar mereka terhindar dari risiko kanker di kemudian hari.

“Kita tetap harus mengajarkan pola hidup dan makanan sehat kepada anak-anak agar terhindar dari penyakit kanker yang terjadi saat dewasa,” jelas Tani Tejitra.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours