Penguatan misi NATO tidak membuat aliansi jadi pihak dalam konflik

Estimated read time 2 min read

Moskow (ANTARA) – Memperkuat misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam mengoordinasikan bantuan ke Ukraina tidak akan membuat aliansi tersebut menjadi pihak dalam konflik, kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pada Rabu, seperti dikutip Sputnik. “Keputusan ini (mengkoordinasikan latihan dan mengirimkan bantuan ke Ukraina) tidak akan membuat NATO menjadi pihak dalam konflik tersebut, namun akan membantu Ukraina mempertahankan haknya untuk membela diri,” kata Stoltenberg pada konferensi pers setelah hari pertama KTT NATO. di Washington, Amerika Serikat.

Ia juga mengaku tidak tahu kapan misi koordinasi dukungan militer ke Ukraina akan diluncurkan.

“Saya tidak bisa memastikan kapan tepatnya, tapi itu akan terjadi dan kami siap bertanggung jawab penuh,” ujarnya.

Stoltenberg sebelumnya mengatakan bahwa negara-negara anggota NATO telah memutuskan untuk membuat misi untuk mengoordinasikan bantuan militer ke Ukraina dan melatih personel militer Ukraina.

Menurut Stoltenberg, sekitar 700 orang akan ambil bagian dalam misi tersebut.

“Kami akan membentuk pusat komando NATO di Ukraina untuk memfasilitasi dan memberikan pelatihan serta memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina, akan ada 700 personel yang akan mengambil alih sebagian besar pekerjaan AS dalam memimpin koordinasi bantuan dan pelatihan keamanan, a. komando utama di Wiesbaden, Jerman, ” kata Ketua NATO di acara sebelumnya.

Rusia telah melakukan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022.

Presiden Vladimir Putin mengatakan tujuan operasi tersebut adalah “untuk melindungi mereka yang telah dibantai oleh rezim Kiev selama delapan tahun”.

Menurut Putin, tujuan utama operasi tersebut adalah untuk membebaskan Donbas dan menciptakan kondisi yang menjamin keamanan Rusia.

Rusia sebelumnya mengirimkan catatan kepada NATO terkait pasokan senjata ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pengiriman senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Rusia.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours