Penjelasan Hubungan Rumit Arab Saudi, Israel, dan Yaman, Musuh Bisa Jadi Teman Tergantung Kepentingan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Hubungan Arab Saudi, Israel, dan Yaman kini sedang memanas, dan ketiga negara Timur Tengah tersebut berisiko mengalami ketegangan. Hubungan buruk ini muncul ketika Israel menggunakan negara Arab sebagai kedok serangannya ke Yaman.

Sejak awal konflik Israel dan Hamas, kelompok Houthi di Yaman sebenarnya sudah bergerak menyerang pesawat yang terhubung dengan negara Yahudi tersebut atas nama membela rakyat Palestina.

Sejak saat itu, hubungan Israel dan Yaman akhirnya mulai memburuk. Selain itu, Israel baru-baru ini melancarkan serangan udara terhadap depot minyak dan bahan bakar di pelabuhan Hodeidah.

Yang semakin memperumit konflik kedua negara adalah kenyataan bahwa Arab Saudi terlibat dalam serangan udara Israel.

Beberapa pihak di Timur Tengah mengatakan bahwa pesawat tempur Israel dapat terbang ribuan kilometer ke Yaman dan mengebom sasaran mereka hanya setelah mendapat izin dari pemerintah Arab Saudi untuk menggunakan militernya, kata keamanan pertahanan Asia.

Radio Angkatan Darat Israel juga mengatakan bahwa Tel Aviv telah memberi tahu Arab Saudi sebelum serangan terhadap Yaman, dan bahwa Riyadh telah mengizinkan pesawat tempur melintasi wilayah udaranya.

Namun, Riyadh membantah keras klaim bahwa pihaknya mengizinkan pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara Arab Saudi untuk menyerang Yaman. Kementerian Luar Negeri Saudi telah menyatakan keprihatinannya atas tindakan apa pun yang memperburuk situasi militer di Yaman.

Hubungan kompleks antara Arab Saudi, Israel dan Yaman

Hubungan Arab Saudi, Israel, dan Yaman tidak lepas dari berbagai konflik di Timur Tengah. Ingatlah bahwa Riyadh adalah salah satu pihak yang mendukung tentara dalam perang saudara di Sana’a di masa lalu.

Kebencian Arab Saudi, negara mayoritas Muslim Sunni, terhadap Yaman muncul setelah Houthi mulai mendominasi negara tersebut. Memang benar, kelompok ini kini telah mengambil alih pemerintahan dan militer Yaman.

Di masa lalu, Arab Saudi selalu berselisih dengan beberapa kelompok milisi Syiah yang dibentuk oleh Iran, seperti Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.

Juga pada tahun 2015, Arab Saudi mulai terlibat dalam intervensi militer di Yaman. Tujuannya tak lain adalah melenyapkan Houthi dan memulihkan kekuasaan Islam Sunni di Yaman.

Pada dasarnya Arab Saudi tidak memiliki hubungan buruk dengan Yaman. Mereka hanya ingin milisi Syiah tidak terlalu mendominasi Timur Tengah.

Sementara itu, hubungan Arab Saudi dengan Israel masih sangat tegang. Hingga saat ini, Riyadh seolah bungkam atas penderitaan rakyat Palestina.

Memang pada Februari 2024, Arab Saudi dengan jelas menyatakan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina dibebaskan.

Namun setelah itu, Arab Saudi tidak mengambil langkah lebih lanjut untuk membangun perdamaian di Timur Tengah.

Saat ini, hubungan ketiga negara dipenuhi kebencian. Namun, Arab Saudi memilih untuk tidak membela salah satu pihak.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours