Penjelasan Menteri Basuki Soal Iuran Tapera Lari ke Surat Berharga Negara

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Komite BP Tapera Basuki Hadimulono menjawab pertanyaan mengenai portofolio investasi Tapera pada obligasi, termasuk obligasi negara (SBN), padahal salah satu tujuan penerbitan surat utang negara adalah untuk mendukung program pemerintah. . dan pembangunan, namun menurutnya dana dana Tapera tidak akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

“Kalau saya jawab (dana peserta untuk pembangunan infrastruktur), sama sekali tidak. Bukan itu. Karena tabungan BP Tapera terpisah dari anggaran PUPR,” kata Basuki saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (6/7/2024) lalu.

Menteri Basuki menjelaskan, anggaran dialokasikan dari APBN setiap tahunnya untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perumahan bagi masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya, dana anggota BP Tapera tidak perlu disetorkan.

Dalam kesempatan tersebut, Basuki mencontohkan, Kementerian PUPR misalnya mengalokasikan Rp105 triliun untuk penyaluran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang dihitung mulai tahun 2015 hingga saat ini.

Insya Allah saya jamin tidak akan terjadi (uang Tapera untuk membangun infrastruktur), kata Basuki.

Di sisi lain, Komisioner BP Tapera Geru Pudio Nugroho mengatakan, 80% dana yang terkumpul dari anggota Tapera akan dialihkan ke obligasi pemerintah.

Gueru menjelaskan, pihaknya mempertimbangkan faktor risiko investasi yang akan dikelola oleh manajer investasi yang ditunjuk BP Tapera untuk menjadi tuan rumah program keanggotaan yang melibatkan pihak swasta.

“Ya, sebagian besar adalah obligasi pemerintah, tetapi juga lebih banyak obligasi korporasi dan pedoman selera risiko kami. Instrumen obligasi dapat dibeli oleh manajer investasi yang kami akses dan kami memilih Kelas A yang paling meno,” kata Heroux dalam konferensi tersebut.

Dihubungi terpisah, Direktur Pusat Kajian Ekonomi dan Hukum Ekonomi Digital (Celios) Naylul Huda menjelaskan, berdasarkan PP No. 21 Tahun 2024 dengan diperkenalkannya tabungan perumahan rakyat, komposisi portofolio investasi dana yang dikelola Tapera Nantinya, pesertanya dialokasikan pada korporasi 47%, Surat Berharga Negara (SBN) 45%, dan deposito.

Menurut dia, penempatan dana kelolaan di SBN penuh dengan kepentingan masyarakat, apalagi saat ini komisaris BP Taper dijabat oleh Menteri Keuangan yang juga berkepentingan untuk menyerap SBN yang telah diterbitkan sebelumnya.

“Kalau swasta belum siap berinvestasi di SBN, solusinya adalah lembaga publik. Salah satu pejabat BP Tapera adalah Menteri Keuangan yang berminat mengakuisisi SBN,” kata Hooda saat diwawancara MNC Portal, Minggu (2/2). ).5).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours