Penjualan Mobil Listrik Melempem, Thailand Minta Skema Insentif Diperluas

Estimated read time 2 min read

LONDON. Produsen kendaraan listrik (EV) di Thailand saat ini sedang melakukan negosiasi ulang dengan pemerintah untuk memperpanjang masa produksi berdasarkan skema insentif yang ada.

Menurut Autopro, langkah tersebut menyusul penurunan penjualan kendaraan listrik, sebagian karena semakin ketatnya persyaratan pinjaman dari bank-bank Thailand.

Skema insentif ini sebelumnya mampu menarik investasi lebih dari US$1,44 miliar dari produsen kendaraan listrik besar Tiongkok seperti BYD Motors dan Great Wall Motor, menjadikan Thailand sebagai hub regional produksi kendaraan listrik.

Namun produsen kendaraan listrik yang tergabung dalam Electric Vehicle Association of Thailand (EVAT) kini meminta waktu lebih untuk memenuhi target produksinya.

Menurut presiden EVAT Suraj Sangsneet, rencana insentif EV 3.0 mengharuskan perusahaan yang telah menerima keringanan pajak untuk memproduksi kendaraan dalam waktu satu tahun setelah impornya.

“Kami sedang mencoba merundingkan perpanjangan tanggal produksi,” kata Suraj.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa perusahaan besar Tiongkok, seperti MG Motor dan Great Wall Motor, mendukung upaya tersebut.

Masalah utama yang dihadapi industri kendaraan listrik Thailand adalah penurunan penjualan, yang sejauh ini hanya terjual 43.000 unit, jauh di bawah target 100.000 unit untuk tahun ini.

Situasi tersebut juga mencerminkan penurunan industri otomotif Thailand secara keseluruhan, dengan produksi mobil turun 17,28 persen dalam tujuh bulan pertama tahun 2024.

Utang rumah tangga yang tinggi di Thailand juga merupakan masalah besar, sehingga bank menjadi lebih berhati-hati dalam menyetujui pinjaman kendaraan listrik.

EVAT bertemu dengan Bank of Thailand untuk mencari dukungan dari bank-bank milik negara untuk meningkatkan pinjaman mobil.

Namun permintaan EVAT untuk memperpanjang tanggal produksi belum mendapat keputusan akhir dari pemerintah.

Jika gagal, pembuat kendaraan listrik dapat menghadapi tantangan serius dalam memenuhi target produksi dan penjualan di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours