Penonton Timnas Makin Beragam, Stadion Lebih Aman untuk Perempuan dan Anak-Anak

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim nasional sepak bola Indonesia kini menjadi hobi baru bagi masyarakat Indonesia, khususnya yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Setiap kali timnas bertanding, stadion dipenuhi penonton yang beragam. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, pria maupun wanita.

Semakin banyak penonton dan anak-anak yang memadati stadion, khususnya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, tanpa rasa takut. Mereka melihat wajah-wajah penuh kegembiraan saat memasuki stadion dan berada di tribun penonton.

Yusra Ismail, salah satu penonton yang cermat mengikuti persaingan timnas di SUGBK sejak 2007, mengalami perubahan signifikan tersebut. Diakuinya, saat ini menonton pertandingan atau pertandingan langsung jauh lebih aman dan nyaman.

“Kalau lihat GBK sekarang bagus karena pintu masuknya bersih, kursinya single seater, bersih, ramah anak, bebas asap rokok, antrian lebih rapi, keamanan dan kenyamanan tetap terjaga, toiletnya banyak dan banyak. terpelihara dengan baik, banyak penjual makanan dan minuman,” ujarnya saat dihubungi Republika, Senin (6 Oktober 2024).

Wanita asal Bintar, Jakarta Selatan ini menambahkan, membeli tiket lebih mudah karena bisa dibeli secara online, namun sulit jika harus bersaing atau bersaing dengan orang lain yang juga ingin mengumpulkan ribuan.

Jadi ini soal keberuntungan, apalagi soal tiket timnas. Dulu, susahnya mengantri manual dari pagi di loket, ujarnya.

“Dulu menonton tayangan di SUGBK tidak aman bagi perempuan dan anak. Kini syaratnya lebih diatur seperti saling menghormati penonton lain. Akses ke GBK juga banyak alternatif transportasinya,” kata Yusra kembali.

Andri, salah satu penonton setia timnas Indonesia pun mengamini ada baiknya menonton timnas saat ini. “Dulu dan sekarang, perbedaan yang paling saya rasakan adalah kemudahan beli tiket karena bisa beli online dan nyaman. Sama perang, tapi dulu harus antri langsung di tengah panasnya cuaca. Loket tiket GBK atau loket tiket pihak ketiga yang bekerja sama dengan PSSI,” ujarnya.

Kini, kata Andri, tiketnya juga sesuai dengan nama dan nomor kursi. Dengan begitu, sesampainya di sana, kita bisa duduk sesuai dengan jumlah kursi yang kita minta.

“Dulu yang masuk stadion duluan. Kalau telat ya… bisa nonton sambil berdiri,” jelas Andri.

Ia juga menilai SUGBK relatif terorganisir dan tidak akan terjadi kericuhan lagi jika timnas kalah. Ia menilai peningkatan kenyamanan bisa membuat penonton dari berbagai usia berani datang langsung ke stadion.

“Banyak orang tua yang mengajak anaknya, bahkan yang paling kecil, untuk melihat langsung stadion. Sebelumnya hampir tidak ada orang yang hadir karena terkesan tidak aman melihat timnas di stadion. Apalagi jika tim kalah, “ucap Andri.

Kondisi saat ini sesuai dengan keinginan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. PSSI terus berupaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk menyaksikan pertandingan timnas sepak bola Indonesia.

Dukungan penonton semakin meluas dan datang dari semua kalangan, termasuk perempuan dan anak-anak. Bahkan banyak orang tua yang tak segan-segan mengajak istri dan anaknya menyaksikan pertandingan timnas Indonesia, tulis Erick di Instagram-nya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours