Pentagon: AS pantau ketat hubungan Rusia, Korut yang makin erat

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Amerika Serikat memantau dengan cermat perkembangan hubungan Rusia dan Korea Utara, kata Pentagon, Kamis.

“Tidak mengherankan jika mereka mengembangkan dan memupuk hubungan itu. Jadi kami akan menganggapnya serius dan terus memantaunya,” kata juru bicara Mayjen Pat Ryder kepada wartawan.

Amerika Serikat di Indo-Pasifik bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki pandangan serupa mengenai keamanan dan stabilitas di seluruh dunia, termasuk di Indo-Pasifik, kata Ryder.

Mengenai perjanjian terbaru antara Rusia dan Korea Utara, di mana mereka berjanji untuk saling memberikan bantuan militer “tanpa kemajuan” jika salah satu dari mereka diserang oleh negara ketiga, juru bicara tersebut mengatakan bahwa dia tidak membahas kesepakatan apa pun “secara rinci”. Antara Moskow dan Korea Utara. Pyongyang.

“Apa yang Anda lihat di masa lalu adalah DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) memasok Rusia dengan amunisi yang digunakan di Ukraina untuk membunuh warga Ukraina dan mendukung perang ilegal Rusia.”

“Jadi sekali lagi, ini jelas berdampak pada negara mana pun yang menghormati kedaulatan dan supremasi hukum,” tambahnya.

Sambil menekankan bahwa Rusia harus bersekutu dengan Korea Utara untuk memenangkan hati rakyat Ukraina, Ryder mengatakan, “Dan fakta bahwa mereka harus pergi ke negara seperti Korea Utara untuk mendapatkan senjata menunjukkan betapa terisolasinya Rusia saat ini.”

Ketika ditanya apakah AS serius dengan pertimbangan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengubah doktrin nuklir Rusia, Ryder berkata: “Kami belum melihat apa pun yang mengharuskan kami mengubah postur kekuatan strategis kami.”

“Sekali lagi, ini bukan pertama kalinya kita mendengar ancaman nuklir yang begitu sembrono. Tentu tidak bertanggung jawab jika negara-negara dengan kemampuan seperti itu melontarkan komentar seperti itu,” tambahnya.

Selama kunjungannya ke Vietnam, Putin mengatakan bahwa pihak berwenang Rusia sedang mempertimbangkan untuk mengubah doktrin nuklir karena “musuh” telah menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours