Pentingnya Pembangunan Kesehatan Berkelanjutan

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Universitas Esa Unggul untuk pertama kalinya menyelenggarakan konferensi internasional di bidang ilmu kesehatan. Konferensi tersebut dinamakan “Unique International Conference on Health Sciences” atau EU-ICHS dan menghadirkan enam pembicara dari lima negara.

Rektor Universitas Esa Unggul Arief Kusuma mengatakan hal yang dijelaskannya adalah pengelolaan sumber daya alam, manajemen kesehatan dan regulasi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Hal itu menekankan pentingnya pembangunan kesehatan berkelanjutan yang didukung oleh pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan dan kebijakan kesehatan,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (15/10/2024).

Dari konferensi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi upaya pembangunan kesehatan berkelanjutan di Indonesia. Selain konferensi internasional, kata dia, kegiatan ini juga menghadirkan hasil-hasil penelitian dari beberapa universitas di Indonesia, antara lain Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin.

“(Kemudian) Universitas Sebelas Maret, Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Sultan Agung Tirtayasa dan Universitas Esa Unggul,” tutupnya.

Pada konferensi hari kedua, peserta memaparkan total 65 hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu kesehatan dalam bentuk presentasi lisan dan presentasi poster.

Acara ini juga menghadirkan keynote speaker dari Sekretaris Badan Kebijakan.

Kementerian Pembangunan Kesehatan Republik Indonesia dr. Etika Retno Wiyati, MARS, MH.

International Conference on Excellence in Health Sciences atau EU-ICHS menghadirkan enam pembicara dari lima negara, antara lain:

1. Prof. Sophia Huey-Lan Hu dari Taiwan, ahli medis dan keperawatan

2. Persatuan Prof. Dr. Kanittha Chamroonsawasdi. Pakar PhD di Thailand

Kesehatan masyarakat

3. Prof Dr Hasniza Zaman Huri dari Malaysia, Apoteker Klinis

4. Tammara Soma, PhD dari Kanada, pakar sistem pangan berkelanjutan

5. Dr. Laely Nur Hidayah dari Indonesia, pakar hukum lingkungan hidup

6. Dr. Riza Arief Putranto dari Indonesia, pakar bioteknologi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours