Penyakit Parkinson Bisa Serang Usia Lebih Muda, Apa Penyebabnya?

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, TANGERANG – Penyakit Parkinson biasanya menyerang orang yang berusia di atas 60 tahun. Namun tidak bisa dikesampingkan kemungkinan kondisi ini terjadi pada usia dini karena faktor genetik dan lingkungan.

“Sejauh ini penyebab pasti kematian sel saraf ini belum sepenuhnya dipahami, namun kombinasi faktor genetik dan lingkungan diperkirakan berperan dalam perkembangan penyakit ini,” kata Dr. kata Frendi Susatia, Kepala Departemen Neurologi, Penyakit Parkinson dan Gangguan Gerak RS Siloam yang diterima, Minggu (11/8/2024).

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang mempengaruhi sistem motorik tubuh. Gejala utama yang umum terjadi antara lain tremor atau gemetar, kekakuan otot, bradikinesia atau lambatnya gerakan, serta gangguan postur dan keseimbangan.

Penyakit ini disebabkan oleh matinya sel saraf di substansia nigra, bagian otak yang memproduksi dopamin, neurotransmitter penting yang mengontrol pergerakan. “Kurangnya dopamin dapat menyebabkan masalah komunikasi antara otak dan otot, sehingga sulit mengontrol gerakan,” kata Dr. Fundy mengatakan dirinya juga bekerja di RS Kopengjerux Siloam.

Ia mengatakan, RS Siloam Kabon Jeruk, salah satu pusat gangguan gerak, telah bermitra dengan Medtronic untuk memberikan layanan perawatan lebih dari 60 implan pada pasien. Tahun ini, Rumah Sakit Silom Kebon Jeruk akan menanamkan Percept PC, teknologi tercanggih Medtronic, untuk pertama kalinya di Indonesia.

“Kolaborasi ini memperingati keberhasilan penggunaan terapi DBS selama beberapa dekade, sekaligus merayakan kemajuan teknologi yang akan lebih bermanfaat bagi penderita penyakit Parkinson,” ujarnya.

Percept PC adalah perangkat DBS terbaru Medtronic yang dilengkapi dengan teknologi BrainSense. Teknologi ini memungkinkan perangkat mendeteksi dan memantau aktivitas otak secara instan. Sementara itu, teknologi BrainSense bekerja dengan mendeteksi sinyal listrik di otak yang terkait dengan gejala Parkinson.

Fitur ini memungkinkan pasien dan dokter memantau respons otak terhadap rangsangan secara instan, sehingga memungkinkan penyesuaian yang lebih cepat dan akurat. “Ini diharapkan akan meningkatkan hasil pasien dan kualitas hidup secara keseluruhan,” kata Dr. kata dokter bedah saraf Petra Vahjoepramono.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours