Penyesuaian NJOP PBB P2 di Lebak Gunakan Model SALAD, Apa itu?

Estimated read time 2 min read

LEBAK – Badan Pendapatan Daerah (Bapanda) Kabupaten Lebak berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) memperbarui data guna meningkatkan penerimaan pajak. Hal ini untuk meningkatkan Pendapatan Primer Daerah (PAD).

Salah satu produk yang dihadirkan adalah model Penentuan Nilai Tanah Adaptif Spasial (SALAD) untuk menyesuaikan nilai Penjualan Objek Pajak (NJOP) PBB P2 Kabupaten Lebak.

Andre Hernande, peneliti dari Kelompok Pakar Sistem Tata Ruang dan Kadaster Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, mengatakan model SALAD akan diterapkan di tiga desa di Provinsi Lebak untuk disesuaikan dengan NJOP.

Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan model pemberdayaan melalui dukungan pendidikan dan pelatihan untuk menerapkan model SALAD melalui lokakarya dan focus group, kata Andrey dalam keterangannya, Jumat (21/6/2024).

Ketiga desa tersebut adalah Desa Sibiondiwe, Kecamatan Malingbing, Desa Siburwe, Kecamatan Kurugbetong, dan Desa Banjasari, Kecamatan Sililis.

Ketua Bapenda Lebak Doddy Irawan mengatakan, saran dan masukan yang diberikan ITB tentunya akan menjadi bahan pertimbangan Pemprov dalam melaksanakan kebijakan. Apalagi berdampak positif terhadap peningkatan penerimaan pajak.

“Dalam revisi NJOP kita bisa menerapkan masukan-masukan yang baik seperti model SALAD untuk meningkatkan penerimaan pajak kita,” kata Dodi.

Dodi menambahkan, pihaknya mendapatkan sejumlah ilmu selama satu hari pada presentasi yang diadakan ITB untuk melanjutkan kerjasama. “Kami bersama-sama mengungkap hal tersebut dan mendiskusikan banyak hal untuk meningkatkan penerimaan pajak distrik LeBuck,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours