Peralihan ke kendaraan listrik dinilai harus utamakan angkutan umum

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pengamat lalu lintas Perusahaan Angkutan Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan angkutan umum harus diprioritaskan dalam peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik.

Tujuannya, kata dia di Jakarta, Senin, agar transisi energi tidak hanya berdampak pada penurunan emisi, tetapi juga mengurangi kemacetan dan menyelesaikan permasalahan pencemaran udara di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta dan lainnya. “Itu upaya memperbaiki angkutan umum dengan listrik sekaligus mengatasi kemacetan dan polusi. Kalau kita terus fokus mengoperasikan kendaraan pribadi, kita masih stuck, apa gunanya?”

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membeli 552 bus listrik dalam Program Insentif EV senilai Rp 12,3 triliun selama dua tahun anggaran 2023-2024.

Menurut dia, bus-bus tersebut dapat melayani 1.824 kawasan pemukiman menengah ke bawah di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk mengimbangi minimnya angkutan umum di sana dan kemudian mengatasi kemacetan, termasuk di Jakarta.

“Sebagian besar wilayah Jakarta, 88,2 persen, memiliki angkutan umum. Jakarta sudah dapat diakses dengan transportasi umum. Oleh karena itu, 552 bus listrik dapat dikerahkan ke 1.824 kompleks perumahan kelas menengah yang masih kekurangan angkutan umum di sekitar Bodetabek,” kata Djoko. .

Menurut dia, peralihan kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik yang tidak mengutamakan angkutan umum tidak efektif mengatasi permasalahan kemacetan di Jakarta.

“Tujuan peralihan ke kendaraan listrik adalah untuk mengurangi emisi gas buang. Maka kini angkutan umum digantikan oleh energi listrik tidak hanya di Jakarta tapi juga di daerah lain. Jadi selain emisi berkurang, kemacetan juga berkurang,” kata Djoko.

Transportasi umum listrik

Oleh karena itu, Djoko mengatakan jika anjuran pemerintah agar masyarakat beralih ke kendaraan listrik hanya menambah jumlah kendaraan dan kepadatan lalu lintas, maka hanya akan berdampak buruk.

“Jakarta, kenapa masyarakat tidak mau naik angkutan umum karena enaknya naik sepeda motor? Beli tiket naik sepeda motor. Beli semuanya dengan sepeda motor. Kita malas jalan kaki. Sepeda motor predator di Indonesia atau Jakarta Switching angkutan umum hingga kendaraan roda dua listrik atau sepeda motor listrik hanya akan membuat Jakarta semakin ramai, kata Djoko.

Oleh karena itu, Djoko meminta pemerintah memperluas angkutan umum listrik dibandingkan mendorong masyarakat membeli kendaraan listrik pribadi.

“Jumlah kendaraan bermotor di Jabodetabek sudah sangat tinggi, namun jumlah angkutan umum semakin berkurang,” kata Djoko.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours