Peran penting vitamin D untuk kesehatan reproduksi 

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis onkologi lulusan Universitas Hasanuddin Makassar, Dr. Ardiansjah Dara Sp.OG M.Kes FICS mengatakan, vitamin D tidak hanya diperlukan untuk kesehatan tulang tetapi juga untuk kesehatan reproduksi saat melakukan program kehamilan.

Dalam talkshow bersama Kalbe Prove D3, Dara mengatakan peran pria dalam program kehamilan sangat penting dengan mengonsumsi vitamin D untuk pembentukan sperma.

Vitamin D itu kaitannya dengan laki-laki, artinya pembentukan hormon testosteron, produksi sperma lebih baik, oleh karena itu vitamin D di bawah batas legal tidak hanya bagi perempuan tetapi juga bagi laki-lakinya, kata Dara di Jakarta, Sabtu. .

Dikatakannya, hingga saat ini di Indonesia hubungan anak selalu berhubungan dengan ibu, padahal anak yang sehat tercipta dari orang tua yang sehat.

Selain itu, vitamin D juga diperlukan untuk mengatasi perubahan emosi yang dialami ibu hamil dan nifas agar tercipta pikiran yang sehat selama menjadi orang tua.

Baca juga: Vitamin D penting untuk pencegahan di segala usia Baca juga: Vitamin D Bisa Cegah Alergi Baru pada Anak “Tentunya laki-laki dan perempuan harus bekerja sama, tidak hanya saat promil tapi juga saat hamil, karena vitamin D berhubungan dengan imunitas.” “Kalaupun ada perubahan perilaku, sebaiknya jangan dikurangi sedikit pun,” ujarnya.

Dara juga mengatakan, vitamin D tidak hanya untuk kesehatan tulang, tapi juga untuk kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita.

Vitamin D sangat penting bagi wanita penderita endometriosis untuk mencegah proliferasi sel endometriosis.

Oleh karena itu, proliferasi atau perkembangan sel endometriosis lebih mungkin terjadi pada pasien yang kekurangan vitamin D3. Oleh karena itu vitamin D3 diberikan kepada pasien endometriosis, ujarnya.

Bagi orang dewasa, pria, dan wanita, Dara menganjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 5.000 hingga 10.000 iu vitamin D per hari, serta mengonsumsi makanan kaya vitamin D seperti telur dan ikan. Baca juga: Waspadai Risiko Kekurangan Vitamin pada Lansia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours