Perang Israel – Houthi Tingkatkan Ketegangan di Timur Tengah

Estimated read time 2 min read

GAZA – Pusat Penelitian Keamanan Nasional Israel di Universitas Tel Aviv mengatakan bahwa serangan terhadap wilayah Houthi di Yaman akan memicu respons kekerasan dari kelompok bersenjata tersebut, yang mengarah pada “kemajuan” di wilayah tersebut.

Hal ini bertentangan dengan klaim militer bahwa serangan terhadap Hodeidah bertujuan untuk memutus jalur transfer senjata dari Iran ke Houthi.

“Seruan tersebut akan terus berlanjut dan akan semakin meningkat. Serangan tersebut tidak akan menghentikan atau menghentikan serangan Houthi, namun dapat meningkatkannya,” ujar badan tersebut seperti dilansir Al Jazeera.

Badan tersebut mengatakan bahwa Israel mengirimkan pesan kepada negara-negara Arab yang moderat dan Barat, khususnya AS, bahwa strategi keamanan telah gagal dan “Houthi harus menjadi target yang kuat”.

“Israel akan kesulitan menyatukan negara-negara di kawasan melawan Houthi, meskipun negara-negara lain, terutama Mesir, lebih terkena dampak serangan mereka terhadap jalur perdagangan Laut Merah dibandingkan Israel,” katanya. “Negara-negara Arab takut dengan reaksi Iran atau proksinya, dan mereka ingin menghindari risiko dan pagar.”

Sementara itu, sedikitnya enam orang tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan udara Israel di pelabuhan Yaman.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pesawat-pesawat tempurnya menyerang “sasaran militer pemerintah teroris Houthi” di Pelabuhan Hodeidah Yaman pada hari Sabtu, yang menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah respons langsung terhadap serangan pesawat tak berawak Houthi sebelumnya di Tel Aviv pada hari Jumat. .

Ini adalah pertama kalinya Israel menyerang Yaman, menurut pejabat Israel.

Al Masirah TV yang dikelola Houthi mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas minyak di sebuah pelabuhan di Yaman barat, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 87 orang, sebagian besar dari mereka menderita “panas yang berlebihan”.

Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, mengatakan serangan itu juga mengenai sasaran sipil dan basis kekuatan. Dia mengutuk apa yang disebutnya sebagai “tindakan kekerasan keji” yang dilakukan Israel yang bertujuan menyebabkan “penderitaan rakyat Yaman” dan mendesak kelompok tersebut untuk mengakhiri dukungannya terhadap Gaza.

Juru bicara militer Houthi Yehya Saree menjanjikan tanggapan terhadap serangan itu, dengan mengatakan Houthi tidak akan ragu untuk menyerang “target penting” Israel dan memperingatkan bahwa Tel Aviv – kota penting yang menyimpan sejumlah besar bantuan komunikasi – masih tidak aman.

“Kami siap melakukan perjuangan jangka panjang melawan musuh ini sampai agresi dihentikan dan rakyat Palestina terhenti,” kata Saree.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours