Perbedaan Black Hawk dan Apache, Helikopter Andalan Amerika

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Militer Amerika Serikat memiliki beberapa helikopter tercanggih, mulai dari Black Hawk hingga Apache.

Helikopter militer sangat penting untuk berbagai peran. Salah satunya adalah AH-64 Apache, salah satu helikopter serang paling ikonik milik militer AS. Spesifikasinya hanya bisa disaingi oleh helikopter serang terhebat, AH-1Z Viper.

Ada pula Apache AH-64 yang menjadi salah satu helikopter paling berbahaya di dunia. Lalu ada UH-60 Black Hawk, yang meskipun tidak seberbahaya Apache, namun sekilas diakui oleh masyarakat dunia sebagai pesawat yang sangat ikonik.

Slash Gear dilansir Sabtu (7/9/2024) bahwa H-60 ​​​​semakin populer sejak dirilisnya buku dan film Black Hawk Down. Namun demikian, helikopter-helikopter ini telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun, mengangkut pasukan ke dan dari pangkalan, menyelamatkan mereka dari zona tempur dan menyediakan artileri tambahan dalam serangan udara.

Kedua jenis helikopter ini memainkan peran yang berlawanan namun penting dalam mendukung dan melawan kekuatan.

UH-60A/L Black Hawk menjadi helikopter utilitas yang menggantikan UH-1 Huey era Vietnam. UH-60A mulai beroperasi pada bulan Juni 1979 dengan Brigade Penerbangan Tempur ke-101 dari Divisi Lintas Udara ke-101.

Pada tahun 1989, Sikorsky mulai memodifikasi helikopter tersebut menjadi UH-60L Black Hawk. Ia juga memproduksi varian helikopter ini, seperti SH-60B Seahawk untuk Angkatan Laut AS.

Dengan kapasitas model A untuk 11 pasukan tempur lengkap, dan seorang pilot, co-pilot, dan dua kepala awak, Black Hawk melayani berbagai peran pendukung mulai dari peluncuran kembali hingga evakuasi medis.

Secara teknis, UH-60A tidak memiliki senjata, namun tidak kebal. Karena terdapat dua dudukan di setiap sisi pesawat, setiap helikopter dapat dilengkapi sesuai kebutuhan.

Berbagai macam senjata dapat dipasang pada dudukan mint, termasuk senapan mesin M-60 GP 7,62 mm, senapan mesin kaliber GAU-19/A .50, dan senapan mesin 6-barel General Electric M134 7,62 mm, yang merupakan dicat hitam. elang Beberapa fleksibilitas. Salah satu alasan mengapa Black Hawk tetap bertugas di militer AS selama lebih dari 40 tahun.

Terdapat juga Sistem Pendukung Penyimpanan Eksternal (ESSS) yang memberikan akses ke dua fitur mirip sayap, yang masing-masing mampu mendukung kapasitas hingga 2,5 ton. Beberapa peralatan yang dibawa tentara dalam sistem pendukung adalah tangki bahan bakar 450 galon dan 230 galon atau berbagai rudal dengan 16 Hellfire.

AH-64 Apache buatan Boeing dianggap sebagai salah satu helikopter serang terbaik yang digunakan dalam pertempuran. Helikopter serang ini telah beroperasi dengan Angkatan Darat AS sejak tahun 1984, dan AH-64A dan AH-64E akan tetap diproduksi setidaknya hingga tahun 2028.

Salah satu fitur Apache yang mengesankan adalah kemampuannya menembakkan rudal AGM-114 Hellfire. Disebut Tank Killer, ini adalah rudal anti-tank berpemandu laser yang dapat ditembakkan sekitar lima mil jauhnya—bahkan di luar jangkauan senjata tank Abrams. Namun, AH-64E baru kini membawa Joint Air-to-Ground Missile (JAGM) baru, varian yang menggandakan jangkauan rudal Hellfire.

Dikombinasikan dengan peluncur roket Hydra 70 mm dan senapan rantai M230 30 mm yang dapat menembakkan 625 peluru per menit, Apache secara teoritis dapat menghancurkan semua lapis baja dan kemudian memberikan dukungan udara kepada pasukan darat.

Pilot Apache tidak hanya dapat menembak sasaran dari jarak jauh, tetapi helikopter juga dilengkapi dengan berbagai sensor yang meningkatkan akurasi senjata. Pengambilan target dan penunjukan sensor penglihatan malam/pilot night vision (TADS/PNVS), misalnya, menyorot target panas seperti tank.

Hal ini membuat jenis perlindungan tertentu, seperti kegelapan malam, asap, atau dedaunan tidak berguna. Apache dilengkapi dengan sistem rotor utama empat bilah, yang memberikan kemampuan manuver yang luar biasa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours