Perekonomian Malaysia diprediksi tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024

Estimated read time 2 min read

Kuala Lumpur (ANTARA) – Departemen Statistika Malaysia (DOSM) memperkirakan perekonomian Malaysia akan tumbuh sebesar 5,8 persen pada kuartal II-2024 dan menjadi yang tertinggi sejak kuartal IV-2022.

Kepala Departemen Statistik Malaysia Mohd Uzir Mahidin dalam siaran pers yang diterima di Kuala Lumpur, Sabtu, menyebutkan perkiraannya sebesar 4,2 persen pada kuartal sebelumnya.

DOSM juga memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Malaysia akan meningkat sebesar lima persen pada semester pertama tahun ini dibandingkan 4,1 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Ia mengatakan perekonomian Malaysia diperkirakan akan tetap mempertahankan pertumbuhannya, didukung oleh faktor ekspor dalam negeri dan prospek yang baik hingga sisa tahun 2024.

Peningkatan belanja rumah tangga didorong oleh hari raya dan liburan sekolah serta Sumbangan Tunai Rahmah (STR), sebuah inisiatif untuk membantu masyarakat kurang mampu menghadapi tantangan biaya hidup, Tahap 2 pada bulan April 2024.

Selain itu, katanya, Rp. Sebanyak 24,11 miliar (sekitar Rp 24,11 triliun dengan kurs RM1 setara Rp 3.455) telah ditarik dari Rekening 3 (Rekening Fleksibel) Dana Penyediaan Pekerja (KWSP) sejak Juni. 2024 untuk pembiayaan jangka pendek.

Ia mengatakan perkiraan triwulan II tahun 2024 ini tercatat sejalan dengan indikator terkini seperti indeks produksi industri yang meningkat sebesar 6,1 persen dan 2,4 persen pada April dan Mei 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, harga penjualan dan penjualan ritel naik 6,6 persen di bulan April dan 7,1 persen di bulan Mei tahun-ke-tahun.

Pada sektor luar negeri, jumlah perdagangan, ekspor, dan impor mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Faktor lainnya termasuk peningkatan kunjungan wisatawan, produksi minyak sawit dan kemajuan dalam pengembangan proyek besar, katanya.

Sektor jasa terus tumbuh sebesar 5,6 persen, didukung oleh subsektor perdagangan besar dan komersial, pengangkutan dan pergudangan, serta subsektor keuangan dan asuransi.

Sektor manufaktur meningkat sebesar 4,7 persen dari 1,9 persen pada kuartal sebelumnya, didukung oleh pertumbuhan sub-sektor, khususnya produk mineral non-besi, logam dasar dan produk logam fabrikasi, serta minyak bumi, bahan kimia, produk karet dan plastik.

Ia mengatakan, sektor konstruksi juga terus tumbuh dua kali lipat, yakni 17,2 persen, didorong oleh kinerja yang kuat di seluruh subsektor, khususnya teknik sipil dan pekerjaan konstruksi khusus serta pertukangan.

Ia juga menyampaikan bahwa sektor pertanian meningkat sebesar 7,1 persen pada kuartal tersebut, didukung oleh pertumbuhan sektor kelapa sawit. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian tumbuh lebih lambat sebesar 3,3 persen dibandingkan 5,7 persen pada triwulan sebelumnya. untuk subunit gas alam.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours