Perempuan China yang halangi penyerangan di Suzhou, meninggal dunia

Estimated read time 2 min read

Beijing (ANTARA) – Hu Youping, warga Tiongkok yang menghentikan penyerangan terhadap Jepang di Suzhou, Provinsi Jiangsu, meninggal karena luka-lukanya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan: “Kami menyampaikan kesedihan kami atas meninggalnya Hu Youping dan belasungkawa kami kepada keluarganya. Pemerintah Suzhou telah memutuskan untuk menganugerahinya gelar ‘Contoh Keadilan dan Keberanian.'” setelah Hu Youping. ” pada konferensi pers di Beijing, Jumat (28/6).

Pada Senin (24 Juni), seorang wanita Jepang dan putranya ditikam oleh seorang pria di depan bus sekolah di halte bus di Suzhou, Provinsi Jiangsu. Keduanya terluka, namun tidak serius, dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Selain mereka, seorang polisi Tiongkok di dalam bus sekolah, Hu Youping, juga mengalami luka parah saat berusaha mencegah penyerang memasuki bus.

“Dia adalah contoh yang bagus atas kebaikan, keberanian, dan keberanian masyarakat Chuna, yang tidak ragu mengambil tindakan untuk membantu orang lain,” kata Mao Ning.

Namun Mao Ning tidak menjelaskan di mana penyelidikan kasus ini dilakukan. “Untuk informasi terkini penyidikan sebaiknya disampaikan ke Polres setempat,” ujarnya.

Serangan itu terjadi ketika seorang ibu menunggu untuk menjemput putranya di halte bus dekat sekolah Jepang, Suzhou Japanese School. Sekolah ini terletak satu kilometer dari halte bus di kawasan pemukiman yang banyak penduduk Jepang.

Polisi Suzhou menangkap tersangka, seorang pria pengangguran berusia 52 tahun asal Tiongkok, yang hanya dikenal sebagai Zhou.

Seorang saksi mata di lokasi kejadian mengatakan dia melihat seorang pria menarik seorang anak dan memukul anak tersebut dengan pisau, namun petugas keamanan bus dan orang tua yang berada di sana mampu melawan serangan tersebut dengan sedotan dan tas.

Sekolah tersebut ditutup pada Selasa (25 Juni) setelah serangan dan keamanan ditingkatkan di sekolah Jepang lainnya di Tiongkok.

Jalan tempat acara berlangsung juga dikenal sebagai “Jalan Jepang” di Suzhou, karena banyaknya toko dan restoran Jepang.

Suzhou, kota berpenduduk sekitar 13 juta jiwa, adalah rumah bagi banyak perusahaan besar Jepang. Kedutaan Besar Jepang telah memperingatkan warganya untuk mewaspadai lingkungan.

Serangan tersebut menyusul serangkaian penikaman di berbagai wilayah Tiongkok di masa lalu. Pada 10 Juni 2024, empat profesor dari Cornell University, Iowa, AS, ditikam oleh seorang pria saat mengunjungi Taman Beishan di Kota Jilin, Provinsi Jilin. Serangan tersebut tidak menimbulkan luka serius.

Baca juga: Kota di China Hormati Wanita yang Berhenti Menikam

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours