Peringatan kemerdekaan jangan berhenti pada perayaan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency/IHA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan peringatan kemerdekaan tidak boleh berakhir dengan perayaan tetapi harus diisi dengan hal-hal positif. . kegiatan yang mempunyai dampak.

“Kami mengajak masyarakat ikut memaknai kemerdekaan hari ini hanya sekedar perayaan. Tapi ada saat-saat yang baik,” kata Ketua Tim Museum dan Galeri IHA Zamrud, Setya Negara di Jakarta, Jumat.

Di sisi lain, terkait hari kemerdekaan, peristiwa penyusunan teks deklarasi 16 Agustus 1945 merupakan fakta sejarah yang kurang penting.

Setya meyakini peristiwa ini bukan satu-satunya titik balik sejarah Indonesia. Namun hal itu juga merupakan langkah yang mengubah masa depan bangsa dan negara jajahan menjadi negara yang mandiri dan mandiri.

Upacara ini menunjukkan semangat persatuan, keberanian, dan tekad kuat para pemimpin bangsa untuk mencapai kemerdekaan yang telah lama diimpikan, ujarnya.

Hal ini juga terkait dengan bangunan di Jalan Imam Bonjol No. 1 yang dulunya merupakan rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda dan kini digunakan sebagai Museum Penerbitan Naskah yang menjadi bagian dari situs bersejarah tersebut. Di sinilah para pendiri bangsa menyusun teks deklarasi ini.

Setya mengingatkan, sejarah adalah landasan masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat khususnya generasi muda masa kini untuk tidak lupa belajar dan mengapresiasi perjuangan yang telah dilalui oleh mereka di masa lalu.

“Untuk dapat terus menjaga dan memperjuangkan tujuan nasional, kami berharap museum dapat menjadi sarana penggerak pendidikan dan mendorong peran aktif generasi baru,” ujarnya.

Kemudian dalam rangka memperingati peristiwa bersejarah tersebut diadakan kegiatan rutin yaitu “Troed y Deglaslat” pada tanggal 16 Agustus. Melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mengapresiasi proses terjadinya peristiwa tersebut. berjuang menuju kemerdekaan Indonesia.

Setya mengatakan, berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat akan digelar di museum, salah satunya adalah mendatangkan masyarakat ke museum.

Menurutnya, museum saat ini bukan sekadar tempat menyimpan koleksi, melainkan harus menjadi tempat melakukan hal-hal yang bermakna dan hal itu bisa dicapai dengan melibatkan masyarakat.

“Kedepannya tidak hanya Tapak Tilas saja, kita tunggu informasi terkini mengenai kegiatan yang dilakukan Munasprok. Minggu depan akan ada persiapan untuk melibatkan masyarakat lagi. Membawa masyarakat ke museum,” dia dikatakan. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours