Perluas Jaringan Pasar, Bank Jatim Fasilitasi UMKM Binaan di Misi Dagang Bali

Estimated read time 3 min read

DENPASAR – Pertumbuhan Usaha Kecil, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur kini semakin pesat dan potensinya sangat besar. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 9 juta UMKM di Jawa Timur.

Tak heran jika UMKM di Jawa Timur mampu berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Daerah. Melihat hal tersebut, PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk (Bank Jatim) pun tak tinggal diam.

Bank Jatim selalu mengambil langkah-langkah yang tepat agar perkembangan MCYS tidak berhenti di tengah jalan. Kerja sama dengan berbagai asosiasi terus dilakukan untuk mendorong MOS tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Salah satunya melalui kerja sama dengan Pemda Jatim.

Kerjasama jenis ini ditandai dengan keikutsertaan UMKM binaan Bank Jawa dalam kegiatan Misi Bisnis dan Investasi yang ditetapkan Pemerintah Daerah Jawa Timur. Mengangkat tema Peningkatan Jaringan Konektivitas Pemda Jatim dan Pemda Bali, acara tersebut dihadiri oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar.

Busrul Iman, CEO Catim Bank, menjelaskan pihaknya saat ini terus berupaya membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para pengusaha. Akses pasar, pembiayaan, konsultasi.

“Kami sangat mendukung UMKM dalam mengembangkan usahanya,” jelas Busrul, Senin (1/6/2024). “Nah, salah satu tujuan Bank Jatim dalam kegiatan ini adalah membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk memperluas jaringan pasarnya.”

3 MCYS binaan Bank Jatim turut serta dalam acara tersebut. Diantaranya keripik sayur dari UKM Ina Chips, produk tas rajutan dari UKM Raji Craft, produk kopi luwak dari UKM Kopi Luwak Dampit, produk kerajinan dari UKM Silhouette Crochet dan produk tas kulit dari UKM Shailza Collection.

“Diharapkan produk UMKM terbaik binaan Bank Jatim dapat memberikan manfaat sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah Bali,” ujarnya.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan Jatim dan Bali telah menandai sejarah baru dalam Misi Bisnis ini. Transaksi senilai lebih dari Rp 425 miliar berhasil dibukukan pada acara yang mempertemukan para pemimpin bisnis dari kedua wilayah tersebut.

“Bali akan menjadi provinsi tujuan pertama misi bisnis pada tahun 2024. Kami senang karena animo para pelaku bisnis sangat tinggi dan ini merupakan rekor transaksi tertinggi selama ini,” tegasnya.

Dalam misi dagang ini, Jatim menjual produk senilai Rp301,19 miliar. Produk yang dijual antara lain pakan ikan dan udang, bibit tanaman, rokok dan mesin TTG. Selain itu, ada daging beku, nasi, daging bebek, produk fesyen, daging sapi, fillet dory, gurita, snack, buah-buahan, mesin jahit, bawang merah, pupuk, kedelai, dan kapulaga hijau.

Jatim kemudian membeli barang dari Bali senilai Rp 123,8 miliar antara lain kunyit kering, biji kopi, hasil perikanan, dan kelapa. “Misi bisnis ini juga menjadi peluang ekonomi bagi para pemimpin dunia usaha di Jawa Timur dan Bali,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours