Perlukah Wanita Punya Me Time Ketika Sudah Jadi Ibu?

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Asosiasi Psikolog Rumah Sakit Indonesia (APRSI) Dian Kristyawarti Hasbara berpesan kepada para ibu untuk meluangkan waktu sendiri. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan demi menjaga kesehatan mental.

“Luangkan waktu sendiri atau me time, tak perlu jauh-jauh, cukup di teras atau balkon rumah. Cobalah sedikit memandang ke langit dan hirup udara, hembuskan napas, lakukan ini dulu sampai kamu tenangkan kamu,” ucapnya. ujarnya dalam diskusi kelas orang tua lanjut usia bersama BKKBN yang dilakukan secara daring di Jakarta lalu, Selasa (30/4/2024).

Dijelaskannya, upaya peningkatan kesehatan mental ibu dapat dimulai dari manajemen stres, yaitu kemampuan menggunakan sumber daya secara efektif untuk mengatasi masalah. “Misalnya mengetahui sumber stres, baik dari pekerjaan, keuangan, atau hubungan dengan orang lain, dan mempelajari keterampilan memecahkan masalah, misalnya dari pengalaman masa lalu,” ujarnya.

Selain itu, mereka mengatakan bahwa ibu mengembangkan keterampilan coping atau menyelesaikan masalah dengan pengalaman mereka sebelumnya. “Misalnya ketika saya sedang membesarkan anak, jika kedua anak itu berteriak-teriak di rumah, saya bertindak dengan mendudukkan satu anak di kursi, yang lain mulai menangis lalu menenangkan diri. lakukan itu lagi,” katanya.

Dian mengatakan, jika sang ibu sudah tenang, ia pasti sudah memikirkan cara memperbaikinya. Mereka juga menekankan pentingnya istirahat dari aktivitas online, baik dari internet maupun media sosial, ketika ibu merasa bosan.

“Jika bosan disarankan istirahat dari aktivitas online atau media sosial, karena media sosial banyak ragamnya sehingga bisa menimbulkan stres,” ujarnya.

Ia juga berpesan kepada para ibu yang mengalami gangguan jiwa untuk segera mengunjungi dokter spesialis, baik psikiater atau psikolog. Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa ibu berasal dari faktor biopsikososial (biologis, psikologis, sosial). Dari faktor biologis misalnya faktor genetik, faktor psikologis seperti peristiwa stres dan stres, faktor sosial seperti masalah lingkungan dan ekonomi.

Menurutnya, kesehatan jiwa lebih dari tidak adanya gangguan jiwa. Menurut definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera mental yang memungkinkan seseorang mengatasi tekanan atau stres, menyadari potensi dirinya, mampu belajar dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi terhadapnya. ke pemerintah kota.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours