PermataBank raup laba bersih Rp1,5 triliun di semester I 2024

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – PT Bank Permata TBK atau Permatabank melaporkan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun pada enam bulan pertama tahun 2024, meningkat 8,7 persen (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Direktur Utama Bank Permata Melissa M. mengatakan Bangkok Bank telah menunjukkan kinerja yang baik selama pertengahan tahun dengan dukungan nasabah yang kuat dan sebagai pemegang saham pengendali. kata Rusli. Peningkatan kinerja dengan strategi penerapan efisiensi operasional yang optimal melalui manajemen biaya yang disiplin dan digitalisasi.

“Memasuki tahun keempat kami bersama Bangkok Bank, Permata Bank didorong untuk tumbuh menjadi bank yang berarti tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi kawasan ASEAN,” kata Melissa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Pada semester I 2024, penyaluran kredit Permatabank meningkat 10,2 persen menjadi Rp 151,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan penyaluran kredit ke sektor korporasi sebesar 17,3 persen dibandingkan tahun lalu.

Total aset yang dibukukan bank swasta pada periode yang sama sebesar Rp 258,4 triliun, meningkat 2,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) Permatabank meningkat menjadi 78,2 persen pada Juni 2024 dari 73,3 persen pada Juni 2023. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto dan rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) masing-masing membaik. Pada Juni 2024 sebesar 2,4 persen dan 7,8 persen.

Selanjutnya, rasio cakupan NPL dan rasio cakupan LAR berada pada tingkat yang hati-hati yaitu masing-masing sebesar 337,9 persen dan 103,2 persen. Permatabank terus berupaya menyelesaikan kredit bermasalah melalui restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Permatabank juga berhasil mempertahankan CIR yang lebih efisien sebesar 49,6 persen pada Juni 2024 dibandingkan 51,5 persen pada Desember 2023. Perusahaan mengatakan hal ini merupakan hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan terdigitalisasi.

Di sisi pendanaan, penghimpunan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) Permatabank meningkat 3,4 persen menjadi Rp 191,8 triliun pada semester I tahun ini. Rasio dana murah (Current Account Saving Account/CASA) tetap stabil pada level 56,3 persen.

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) dan modal inti (Common Equity Tier 1/CET-1) Permatabank pada semester I 2024 masing-masing sebesar 35,4 persen dan 26,6 persen.

Perseroan mencatat struktur permodalan Bank Parmata merupakan salah satu bank umum terbesar di Indonesia. Hal ini juga memanfaatkan potensi pertumbuhan komersial yang luas dari pertumbuhan organik dan anorganik di masa depan.

Pada kuartal II-2024, Permatabank juga membagikan dividen sebesar Rp904,5 miliar atau Rp25 per saham kepada pemegang saham yang berhak sebagai dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours