Perpaduan film dan konser “Samsara” tampil di Indonesia Bertutur 2024

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Pertunjukan film yang dipadukan dengan konser musik (film konser) sutradara Garin Nugroho bertajuk “Samsara” pertama kali dipentaskan di Indonesia pada ajang Indonesia Bertutur 2024 di Semenanjung Nusa Dua, Bali.

Pembina Yayasan Puri Kauhan asal Ubud AA Gde Odeck Ariawan yang turut hadir menyaksikan pertunjukan “Samsara” mengapresiasi berbagai aspek yang dipamerkan mulai dari cerita, komposisi musik, desain gambar dan gerak hingga sinkronisasi gambar. dengan musik.

“Tema ceritanya sangat menyentuh inti pemikiran saya sebagai orang Bali, ditambah lagi semua karakter dan semua pihak yang terlibat sangat bertalenta. Art design, storytelling, sinematografi, dan animasinya semuanya sangat bagus,” kata Gde kepada pejabat tersebut dalam keterangannya, Sabtu. . . .

Samsara adalah film bisu hitam-putih yang dibintangi oleh aktor Ario Bayu dan penari Indonesia-Australia Juliet Widyasari Burnett, diiringi perpaduan gamelan Bali dan musik elektronik.

Proyek ini dipersembahkan oleh Cineria Films, Garin Workshop dan Lynx Films, diproduksi bersama dengan Esplanade-Theatres on the Bay Singapore, bekerja sama dengan Silurbarong.co dan didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Film ‘Samsara’ berlatar belakang Bali pada tahun 1930-an dan berkisah tentang seorang pria dari keluarga miskin yang lamarannya ditolak oleh orang tua kaya dari wanita yang dicintainya. Dia membuat perjanjian ajaib dengan Raja Kera dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan.

Namun dalam prosesnya, ritual tersebut justru membuat istri dan anak-anaknya menderita. “Samsara” banyak mengandung unsur pertunjukan tradisional Bali seperti gamelan, tari tradisional, topeng dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer.

Pertunjukan musik Gamelan Bali dibawakan oleh Wayan Sudirana, seorang komposer musik dan etnomusikologi lulusan University of British Columbia.

Selain itu, musik elektronik digital yang dibawakan oleh grup musik Gabber Modus Operandi yaitu Kasimyn dan Ican Harem menampilkan hasil persilangan berbagai genre musik. Mereka berkolaborasi dengan bintang musik internasional Bjork di albumnya “Fossora” (2022).

Produksi Samsara juga menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali seperti Gus Bang Sada, Siko Setyanto, master tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, koreografer Ida Ayu Wayan Ary Satyani serta penari komunitas Bumi Bajra asal Bali. .

Selain itu, terlibat pula sineas-sineas yang berpengalaman dan telah meraih penghargaan atas karyanya. Mereka adalah produser Gita Fara dan Aldo Swastia, fashion stylist Retno Ratih Damayanti, art Director Vida Sylvia, dan sinematografer Batara Goempar, I.C.S.

Sutradara Garin Nugroho mengatakan “Samsara” terinspirasi oleh kecintaannya pada film klasik Jerman tahun 1920-an seperti “Nesferatu” (1922) dan “Metropolis” (1927), yang membawanya kembali mengeksplorasi tradisi lokal.

“Membuat proyek ini bagi saya seperti mengarahkan dan melakukan upacara adat yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, menciptakan ‘Samsara’ adalah sebuah proses yang melibatkan berbagai profesi seperti penata rias, koki, sutradara, penari, musisi, pembawa acara dan sebagainya,” kata Garin.

“Setiap upacara mewakili kondisi sosial ekonomi dan lingkungan masyarakat, sehingga dalam proses kreatif ‘Samsara’ setiap pemain harus bisa memasukkan situasi sosial budaya dalam penciptaan ‘Samsara’,” imbuhnya. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours