Perpusnas jalin kerja sama dengan Perpus Rusia, tingkatkan layanan

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusna RI) menjalin kerja sama dengan dua perpustakaan di Rusia, yakni Lembaga Kebudayaan APBN dan Perpustakaan Nasional Federasi Rusia, untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.

“Kita bisa saling belajar dari best practice yang dilakukan mitra kita dan juga dari Perpustakaan Nasional,” kata Plt. Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz menandatangani nota kesepahaman di Moskow, Jumat (28/6), demikian siaran pers yang diterima ANTARA, Jakarta, Senin.

Aminudin menambahkan, tidak hanya mempelajari good practice, namun juga bekerja sama dengan mitra di luar negeri merupakan upaya Perpustakaan Nasional untuk bertukar informasi dan pengalaman guna meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat.

Selain itu, kerja sama dengan lembaga juga untuk menciptakan jaringan yang lebih luas dan menempatkan Perpusnas pada peta kelembagaan, sehingga Perpusnas dapat terlibat dalam setiap program yang berpotensi untuk bersinergi.

Aminudin juga menyebut kerja sama dengan Lembaga Kebudayaan APBN (Margarita Rudomino bersama Perpustakaan Sastra Asing Rusia) sebagai upaya pengumpulan naskah Indonesia dan koleksi Indonesia di dunia.

Ia berharap kerja sama ini dapat memberikan peluang bagi para pegawai Perpusnas untuk berpartisipasi dalam jaringan perpustakaan global.

“Ini sebagai pertukaran informasi, ide, dan pengalaman agar lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mengangkat profil lembaga Perpusnas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sementara Lembaga Kebudayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Federal (Margarita Rudomino dari Perpustakaan Sastra Asing Negara Rusia) Maria V. Belokolenko menjelaskan, kerja sama ini dapat dilanjutkan dengan seminar online di bidang sastra antara kedua negara. . .

“Kami sangat ingin mengunjungi Perpustakaan Nasional sebagai kunjungan balasan,” ujarnya.

Belokolenko mengatakan bahwa perpustakaan tersebut didirikan pada tahun 1921 dan dinamai menurut pendiri dan manajer pertamanya, Margarita Ivanovna Rudomino. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 4,5 juta koleksi dalam 154 bahasa asing yang dibuat sejak tahun 1922.

Koleksinya terdiri dari buku, majalah, artikel ilmiah, fiksi dan nonfiksi. Selain itu, perpustakaan juga memiliki 2.600 koleksi berbahasa Indonesia yang sebagian besar merupakan terbitan tahun 1960 hingga sekitar tahun 1980.

“Terdapat 554 koleksi tentang Indonesia di dunia dalam berbagai bahasa yaitu Inggris, Rusia, Jerman, Belanda, Perancis, Indonesia, dan Jepang. Koleksi tersebut sebagian besar merupakan sumbangan dari berbagai pihak,” kata Maria.

Pada acara penandatanganan memorandum lainnya di tempat lain, Kepala Perpustakaan Nasional Federasi Rusia, Vadims Duda, mengatakan kerja sama ini harus dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan.

“Ini juga dapat menjadi kontribusi kedua negara untuk memperkenalkan budaya melalui kerja sama pelayanan dan pertukaran bahan perpustakaan,” ujarnya.

Perpustakaan Nasional Federasi Rusia mempunyai tugas dan tanggung jawab dengan Perpustakaan Nasional, termasuk pengumpulan semua publikasi nasional sesuai dengan undang-undang penyimpanan. Hingga saat ini, perpustakaan tersebut memiliki lebih dari 50 juta koleksi.

Program yang dapat dilaksanakan antara perpustakaan kedua negara adalah pertukaran informasi dan pengetahuan di bidang perpustakaan serta manajemen informasi dan teknologi informasi; pertukaran dan kunjungan karyawan; pertukaran bahan perpustakaan; menyelenggarakan program bersama seperti seminar dan pameran di bidang perpustakaan; serta aspek-aspek lain yang disepakati.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours